1. HOME
  2. KABAR SEMARANG

Kembul Bujono, 129 tumpeng tandai peringatan malam Tahun Baru Islam di Semarang

“Kota Semarang berhasil semuanya bukan karena Mas Hendi dan Mbak Ita, namun juga karena doa bersama-sama,"

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menikmati tumpeng Kembul Bujono bersama dengan ribuan masyarakat dalam peringatan Tahun Baru Islam.. ©2016 Merdeka.com Editor : Nur Salam | Contributor : Andi Pujakesuma | Selasa, 11 September 2018 17:47

Merdeka.com, Semarang - Peringatan 1 Muharam atau lebih dikenal dengan Tahun Baru Islam di Kota Semarang agak berbeda dengan tahun sebelumnya. Jika biasanya hanya digelar dengan 'Kembul Bujono' atau tradisi makan bersama, namun untuk tahun ini digelar dengan 3 rangkaian acara sekaligus di Halaman Balai Kota Semarang, Senin malam (10/9).

Acara diawali dengan tausiah bersama yang dipimpin Ustad H Supandi S.Pd kemudian dilanjutkan makan tumpengan bersama dan diakhiri dengan pagelaran wayang kulit semalam suntuk dengan dalang Ki Purbo Asmoro yang mengambil lakon Pandowo Syukur.

Dalam suguhan Kembul Bujono tahun ini, sebanyak 129 tumpeng tersaji dari CSR perhotelan dan pegiat wisata Semarang ikut memeriahkan malam 1 Suronan itu. Masyarakat, pemerintah dan pengusaha duduk bersama tanpa ada sekat lalu kemudian menikmati tradisi Kembul Bujono tersebut, tanpa membeda-bedakan SARA.

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi dalam sambutannya mengajak seluruh masyarakat memaknai tahun baru Hijriah ini untuk tetap bersyukur kepada Allah SWT yang telah memberikan kesehatan, perlindungan dan berkah hingga hari ini.

“1 Muharam ini marilah kita maknai dengan rasa syukur bahwa selama satu tahun 1439 H kita semuanya selalu dalam lindungan Allah SWT," kata dia.

Menurut Wali Kota yang akrab disapa Hendi ini, banyak hal-hal di Kota Semarang berjalan dengan lancar, tenang, kondusif. Semuanya bisa berjalan sesuai rencana, yang bekerja bisa bekerja sesuai harapan yang sekolah juga tidak ada kesulitan bisa bersekolah.

"Meskipun masih cukup banyak berceceran adik-adik kita yang sampai hari ini tidak mau bersekolah dan belum dapat bekerja tapi itu semua harus disyukuri karena secara statistik perkembangan itu menunjukkan Semarang berjalan semakin hari semakin baik," tuturnya.

Lebih lanjut dikatakan Hendi, warga Semarang diminta agar tetap bekerjasama dan diiringi doa demi kemajuan Kota Semarang. Karena dua hal ini bisa untuk membangun Kota Semarang. “Kota Semarang berhasil semuanya bukan karena Mas Hendi dan Mbak Ita, namun juga karena doa bersama-sama, nyengkuyung cinta dan bangga sama kota ini sehingga doanya positif didengarkan Allah SWT," tegasnya.

Hendi menerangkan, Allah melihat kesungguhan warga Semarang untuk memperbaiki kotanya dan dikabulkanlah mulai dari revitalisasi Pasar Johar yang sebelumnya terbakar pada Mei 2015.

"Hari ini Banjir Kanal imur di normalisasi, Kali Tenggang di normalisasi, kemudian Kali Beringin, Sringin, Babon di normalisasi, ditutup tanggul laut Semarang-Demak yang tahun depan mulai pengerjaannya. Jadi Insya Allah timur tidak banjir, tengah tidak banjir, nanti baratpun dua tahun lagi tidak banjir,” tukasnya.

Terakhir, Hendi berharap semoga Tahun Baru Islam bisa menjadi lebih baik lagi kedepannya. “Seperti pepatah ‘Hari ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok harus lebih baik dari hari ini,' saya harap kalau hari ini sudah baik maka taun depan harus tetap baik, kalau hari ini masih belum baik maka tahun depan harus ada peningkatan supaya lebih baik, ” tutupnya.

(NS) Laporan: Andi Pujakesuma
  1. Peristiwa
  2. Pemkot Semarang
KOMENTAR ANDA