1. HOME
  2. KABAR SEMARANG

Cegah kekerasan seksual anak usia dini dengan pola asuh keluarga yang benar

Melalui pola asuh keluarga yang benar, anak usia dini dapat menjaga diri sendiri.

Diseminasi Pengembangan Program Bina Keluarga Balita di PPs UPGRIS. Foto/Humas UPGRIS. ©2016 Merdeka.com Editor : Nur Salam | Rabu, 12 September 2018 12:54

Merdeka.com, Semarang - Kasus kekerasan seksual pada anak usia dini masih saja terjadi belakangan ini. Ada beberapa faktor yang menyebabkan kasus tersebut terjadi di lingkungan masyarakat. Salah satunya adalah pola asuh keluarga yang salah dan kurangnya komunikasi terhadap anak, serta masih lemahnya pengawasan penggunaan gawai seperti smartphone pada anak dan remaja.

Adapun ketika kasus terjadi, pihak orang tua atau keluarga takut melaporkan ke kepolisian. Kurangnya pemahaman orang tua dalam mengajarkan bagaimana menjaga dan mengenali tubuh kepada anak usia dini juga menjadi penyebab masih terjadinya kasus tersebut.

Kondisi itu menjadi perhatian khusus bagi Dr Yovitha Y MPd, Desi Maulia MPsi Psi, dan Dr Dini R MPd untuk melakukan penelitian "Pencegahan Kekerasan Seksual pada Bina Keluarga Balita" yang didanai Kemenristekdikti tahun 2017 dan 2018. Puncak penelitian yang mereka lakukan adalah dengan menggelar diseminasi di hadapan kader Bina Keluarga Balita (BKB) dan Posyandu di Kota Semarang.

Diseminasi hasil penelitian pengembangan program bina keluarga balita dalam rangka Revitalisasi Posyandu untuk mencegah kekerasan seksual pada anak usia dini itu diselenggarakan di Gedung PPs UPGRIS lantai 5 (12/9). Diseminasi tersebut merupakan rangkaian dari penelitian setelah uji coba kelompok kecil. Hadir pada kesempatan itu Kabid Ketahanan dan Kesejahteraan Kelas Disdalduk KB Kota Semarang Lusia Retno Listiani.

Di hadapan peserta Dr Yovitha menyampaikan bagaimana mengajari anak cara berganti pakaian pada anak usia dini. “Jika berganti pakaian mintalah bantuan pada ayah, bunda, tante atau nenek. Pakailah pakaian yang sopan dan nyaman. Ketika akan berganti pakaian, pastikan tempat untuk ganti baju tertutup dan aman, kunci pintu, dan tutup jendela. Setelah mandi jangan lupa kenakan handuk kimono untuk perempuan dan handuk menutup tubuh,” katanya seperti dikutip dari release yang dikirimkan oleh Humas UPGRIS.

Sementara itu, Dr Dini menjelaskan produk penelitian tahun ini adalah modul. Adapun isi modul “Aku Bisa Menjaga Diri” adalah panduan pencegahan kekerasan seksual pada anak merupakan produk dari penelitian yang dibiayai Kemenristekdikti pada 2017. "Pada modul tersebut terdapat bagaiamana mengenali jenis kelamin dan tubuh, mengenali sentuhan aman, berganti pakaian, mengahargai diri sendiri dan orang lain, keluarga dan orang-orang di sekitar, dan apa yang harus dilakukan bila ada bahaya,” bebernya.

(NS)
  1. Pendidikan
KOMENTAR ANDA