"Untuk para siswa/siswinya diharapkan sejak dini mereka sudah tahu penyebab demam berdarah serta tahu bagaimana cara mencegahnya."
Merdeka.com, Semarang - Tingginya angka penderita Demam Berdarah Dengue atau DBD yang 50% di antaranya adalah anak usia sekolah menjadi perhatian serius Pemerintah Kota Semarang. Salah satunya seperti langkah Tim Penggerak PKK Kota Semarang yang membentuk program siswa cari jentik (Sicentik) untuk menekan angka kasus DBD.
Ketua TP PKK Kota Semarang Krisseptiana Hendrar Prihadi mengatakan, melalui program Sicentik diharapkan para siswa menjadi lebih paham tentang bahaya demam berdarah termasuk bagaimana cara pencegahannya.
Guna mendorong semangat para siswa ikut berperan memerangi DBD, TP PKK Kota Semarang setiap tahunnya menyelenggarakan lomba duta Sicentik. Untuk tahun ini, lomba Duta Sicentik diikuti oleh 119 peserta dari SMP/MTS negeri/swasta di Kota Semarang.
Seleksi lomba Duta Sicentik dilakukan dalam dua tahap, yakni tahap pertama membuat esai terkait pengalaman siswa saat melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di lingkungan tempat tinggalnya, kemudian tahap ke dua yakni story telling.
Setelah seleksi tahap satu, 10 peserta yang masuk kriteria penilaian akan masuk ke babak selanjutnya yakni story telling yang digelar pada Selasa (30/7) di Gedung Balai Kota Semarang. Kegiatan penilaian tersebut dibuka oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Moch Abdul Hakam.
Dalam sambutannya, Hakam mengatakan program Sicentik bisa menjadi contoh dan memberikan motivasi kepada semua pihak agar lebih paham tentang demam berdarah dan penanganannya. "Saya berharap agar semangat Sicentik tidak berhenti sampai lomba ini saja," kata dia.
Penilaian lomba Duta Sicentik dilakukan oleh Perwakilan dari Kementrian Agama, Dinas Pendidikan, Humas Pemerintah Kota Semarang, Tim Penggerak PKK Kota Semarang, dan LSM. Kriteria penilaian lomba diambil dari penampilan, cara penyampaian, isi cerita dan kriteria cerita.
Lomba Duta Dicentik tahun 2019 dimenangkan oleh Alin FA dari SMPN 32 sebagai juara 1, Revalina AS dari MTS Miftahussadah sebagai juara 2, Nafisa PA dari SMP IT PAPB sebagai juara 3.
Sementara itu, ketua TPP PKK Kota Semarang Tia Hendrar Prihadi menjelaskan bahwa masih banyaknya angka kejadian Demam Berdarah di Semarang yang saat ini menduduki peringkat ke-19 se-Jawa tengah, yang mendorong diadakannya program Sicentik.
“Di samping memperkenalkan sejak dini kepada anak-anak sekolah tentang bahaya demam berdarah, melalui program Sicentik, kita juga ingin melatih mereka supaya menjadi pelopor hidup bersih dan sehat di lingkungan keluarganya masing-masing guna memutus mata rantai perkembangbiakan nyamuk perantara penyakit demam berdarah," ujarnya.
Dengan adanya lomba Duta Sicentik ini, diharapkan semua sekolah yang ada di Kota Semarang lebih rajin dalam melakukan kegiatan Sicentik. "Untuk para siswa/siswinya diharapkan sejak dini mereka sudah tahu penyebab demam berdarah serta tahu bagaimana cara mencegahnya. Juga mereka tahu bagaimana cara hidup bersih dan sehat sejak dini sehingga di usia dewasa nanti kesadaran mengenai hidup sehat semakin meningkat," pungkasnya.