1. HOME
  2. KABAR SEMARANG

Kunjungi Kampung Batik, Wali Kota Hendi ajak warga berdayakan kampung tematik lainnya

"Kampung Batik Rejomulyo menjadi ikon bagi kampung-kampung tematik di kota Semarang,"

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi melihat proses pembuatan batik tulis di Kampung Batik Rejomulyo Kota Semarang, belum lama ini.. ©2016 Merdeka.com Editor : Nur Salam | Contributor : Andi Pujakesuma | Selasa, 28 Agustus 2018 16:32

Merdeka.com, Semarang - Sebagai salah satu kegiatan untuk memeriahkan Hari Ulang Tahun ke-73 Republik Indonesia, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi bersama dengan warga mengikuti jalan sehat di Kampung Batik Rejomulyo belum lama ini.

Dalam sambutannya pada kegiatan tersebut, Wali Kota Semarang yang akrab disapa Hendi ini menuturkan bahwa dari 177 kampung tematik yang ada di Semarang, Kampung Batik Rejomulyo ini adalah salah satu kampung tematik yang akan dicari oleh wisatawan ketika berkunjung ke Kota Semarang.

“Ini fakta, bukan asumsi, dasarnya adalah ketika ada tamu-tamu datang dari luar kota, baik itu pejabat negara, pejabat BUMN, pengusaha, sampai teman-teman serta kolega saya, pasti kalau lagi bicara kampung tematik, yang ditanya pertama selalu, ‘Kampung Batik itu di mana?," terangnya.

Dari catatannya, bahwa Kampung Batik Semarang di Rejomulyo ini adalah kampung tematik di Kota Semarang yang paling sering diliput dan diulas oleh media-media nasional.

"Hal-hal seperti itu menjadikan keuntungan tersendiri untuk Kampung Batik Rejomulyo dibandingkan dengan kampung tematik lainnya. Kampung Batik Rejomulyo menjadi ikon bagi kampung-kampung tematik di kota Semarang," tambahnya.

Bila dihubungkan dengan suasana HUT ke-73 RI, Hendi menginginkan bahwa keberhasilan Kampung Batik Rejomulyo harus didorong untuk memerdekakan kampung tematik lainnya. Karena Kampung Batik ini menjadi ikon, sebagian besar wisatawan ketika ingin melihat kampung tematik, tujuan pertamanya adalah Kampung Batik. "Oleh karenanya, Kampung Batik harus menampilkan citra positif kepada wisatawan yang berkunjung," tukasnya.

Hendi menegaskan bahwa warga sekitar kampung tematik harus lebih positif dalam menyambut pengunjung yang datang. Sebab kalau yang dilihat para pengunjung adalah hal yang positif, pasti akan ada keinginan untuk berkunjung ke kampung tematik lainnya.

"Tapi sebaliknya kalau yang dilihat adalah hal negatif, misalnya lingkungan kotor, penjual batiknya galak-galak dan seterusnya, pasti wisatawan tidak akan ada niat berkunjung ke kampung tematik lainnya," tuturnya.

Di akhir sambutannya, Hendi mengajak para warga untuk terus bergerak bersama menjaga Kampung Batik Rejomulyo sebagai daya tarik unggulan Kota Semarang.

(NS) Laporan: Andi Pujakesuma
  1. Peristiwa
  2. Pemkot Semarang
KOMENTAR ANDA