1. HOME
  2. KABAR SEMARANG

Peringati Hari Kartini, ASN perempuan Pemkot Semarang futsal berkebaya

Kalau lomba memasak atau lomba memakai kebaya itu sudah biasa, tapi kalau futsal pakai kebaya, ini yang luar biasa,"

Keseruan para ASN Perempuan Kota Semarang saat menggelar lomba futsal berkebaya dalam rangka memperingati hari kartini, Senin (23/4).. ©2016 Merdeka.com Editor : Nur Salam | Contributor : Andi Pujakesuma | Senin, 23 April 2018 16:15

Merdeka.com, Semarang - Peringatan Hari Kartini tingkat Kota Semarang, Senin (23/4) dilakukan oleh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang dengan cara unik dan meriah. Bagaimana tidak, Peringatan hari pahlawan emansipasi wanita itu digelar dengan lomba futsal menggunakan kebaya dan batik.

Acara tersebut diawali dengan apel pagi yang semuanya diikuti ASN perempuan, dipimpin Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryati Rahayu. Setelah melaksanakan apel, Semua pejabat perempuan baik eselon dua dan tiga dilingkup Organisasi Pemerintah Daerah dan Seketariat Daerah mengikuti pertandingan futsal eksibisi.

Meski kesulitan bermain futsal menggunakan kebaya, namun acara itu tetap berlangsung meriah. Gelak tawa dan canda selalu terjadi saat para ibu-ibu tersebut kesulitan menendang bola. Bahkan, saat ada seorang peserta yang jatuh, semua tak dapat menahan tawa.

Wakil Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryati Rahayu mengatakan jika bermain futsal menggunakan kebaya adalah ide baru dalam memperingati Hari Kartini. "Soalnya kami ingin berbeda dan lebih meriah. Kalau lomba memasak atau lomba memakai kebaya itu sudah biasa, tapi kalau futsal pakai kebaya, ini yang luar biasa," kata Hevearita.

Dengan menggelar futsal itu, Hevearita mengatakan hal itu merupakan simbol kesetaraan gender di era modern ini. Sebab, permainan futsal selama ini identik dengan laki-laki.

Selain itu, dalam kesempatan tersebut Hevearita mengatakan jika perempuan harus bisa meneladani sikap Kartini. Setidaknya ada empat aspek yang patut dicontoh oleh perempuan saat ini dari sosok Kartini.

"Empat aspek itu, perempuan harus selalu bahagia, pintar, mandiri dan sadar dengan kodratnya sebagai perempuan," ucapnya.

Bahagia, lanjut dia, adalah cerminan perempuan bisa bahagia dalam melaksanakan tugas sehari-hari, pintar dalam arti mendidik anak dan keluarga, mandiri dan bersinergi dengan kaum laki-laki.

"Serta tidak kebablasan dan tetap sadar akan kodratnya sebagai seorang perempuan. Jadi meskipun bekerja, jangan lupakan kewajiban terhadap keluarga khususnya anak," tukasnya.

Sementara itu, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menyebutkan, peringatan Hari Kartini kembali mengingatkan semua tentang peran wanita dan laki-laki memiliki hak yang sama meski kodratnya berbeda.

“Sehingga dengan demikian telah disampaikan pula dalam program kerja yakni tidak ada persoalan gender di Kota Semarang dalam bekerja,” ujarnya.

(NS) Laporan: Andi Pujakesuma
  1. Peristiwa
  2. Pemkot Semarang
KOMENTAR ANDA