“Yang utama adalah bagaimana melatih mahasiswa untuk mulai membentuk diri lebih baik, terutama dalam kepribadian dan karakter,”
Merdeka.com, Semarang - Rektor Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) Muhdi menyampaikan, untuk terpilih menjadi putra-putri kampus (Pupika) 2018 di kampus yang dipimpinnya, modal penampilan dan wajah menarik saja tidak cukup. Hal itu disampaikannya di sela perhelatan Grand Final Pupika 2018 UPGRIS, di Gedung Balairung, Jumat (8/6).
Dia menyampaikan, untuk terpilih menjadi Pupika 2018, peserta harus memenuhi berbagai persyaratan. Bahkan untuk seleksi tiap peserta dilakukan secara ketat sejak sebelum memasuki proses kualifikasi hingga ke babak grand final. Diantaranya kecerdasan, sikap, komitmen, kepribadian, selain memiliki penampilan yang juga menarik.
“Setiap mahasiswa yang terpilih sebagai putra putri kampus, secara otomatis telah terembani tugas sebagai pembawa citra kampus, baik di lingkungan kampus maupun di luar. Sehingga, mahasiswa harus memulai menata diri dan membentuk kepribadian yang mencitrakan sisi terbaik mahasiswa yang, tak hanya mempesona, tetapi juga berpendidikan dan berkarakter,” katanya dikutip dari press release yang dikirimkan Humas UPGRIS.
Muhdi menambahkan, ajang ini juga bukan semata-mata untuk mencari juara. Namun bagaimana mmeilih wakil mahasiswa ynag memiliki karakter kuat dan kepribadian baik. “Yang utama adalah bagaimana melatih mahasiswa untuk mulai membentuk diri lebih baik, terutama dalam kepribadian dan karakter,” papar Muhdi.
Sementara pada grand final tersebut, terpilih Bunga Chika Pratama, mahasiswi PGSD, sebagai juara 1, sedangkan Bella Alfiana Rahmawati, mahasiswi PBI, meraih juara 2, Niken Wahyu Sawitri, mahasiswi Pendidikan Ekonomi, meraih juara 3, dan Elok Fadilatul Ulya, mahasiswi PJKR sebagai juara favorit.
Adapun empat juara pada kategori putra, Juriani, mahasiswa PJKR, berhasil meraih juara 1, Mohammad Sofri Firdaus, mahasiswa PBI, sebagai juara 2, Hendri Sahudi, mahasiswa PBSI, sebagai juara 3, dan Adhi Yulianto, mahasiswa managemen, meraih predikat juara favorit. Mereka semua berhasil melewati berbagai tahapan seleksi yang ketat hingga akhirnya terpilih sebagai juara.
Sebagai dewan juri, adalah Fitria Cahya Ningtyas (Denok Kota Semarang 2018), Dosen UPGRIS Dr Maryanto Msi, Dr Arri Handayani MSi, Desi Maulia M.Psi, Muklis (Net TV).