"Pastikan perkembangan anak-anak benar-benar ke arah yang positif,"
Merdeka.com, Semarang - Maraknya kasus kriminalitas yang melibatkan anak dibawah umur menjadi sorotan serius Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi. Dia meminta semua pihak khususnya orang tua bahu membahu untuk menekan angka kriminalitas oleh anak.
Hal itu disampaikan pria yang akrab disapa Hendi ini ketika memimpin upacara di halaman Balaikota Semarang, Senin (29/1). Menurut dia, beberapa kasus kriminal belakangan ini di Kota Semarang yang melibatkan remaja, bahkan anak-anak di bawah umur sangat disesalkan.
Kasus kriminal tersebut salah satunya adalah kasus pembegalan yang dilakukan oleh dua orang pelajar SMK kepada salah satu supir taxi online di Kota Semarang.
"Saya meminta kepada seluruh orang tua, terkhusus di Kota Semarang, untuk meningkatkan komunikasi dengan putra-putri masing-masing lebih intensif. Pastikan perkembangan anak-anak benar-benar ke arah yang positif," kata dia.
Hendi menerangkan, komunikasi intens antara orang tua dan anak sangat penting dilakukan. Sebab lanjut dia, sebuah survei yang dilakukan oleh Clark University, Massachusetts, Amerika Serikat menerangkan, di era kemajuan teknologi saat ini, tercatat hanya ada 55% remaja yang masih intensif berkomunikasi dengan orang tuanya setiap hari. "Jadi ayo tingkatkan komunikasi, jangan lupa pada anak dan sibuk dengan gadget," terangnya.
Hendi menambahkan, beberapa hari ini banyak kejadian yang memprihatinkan di Kota Semarang. Pihaknya pun mengaku cemas memikirkan persoalan ini.
"Mulai kejadian pembunuhan di Jalan Arteri hingga yang terakhir pembunuhan sopir Grab. Setelah ditemukan pelakunya, Masya Allah, ternyata seorang pelajar salah satu SMK di Kota Semarang," keluhnya.
Hendi juga mengungkapkan bahwa keprihatinannya meningkat ketika mengetahui bahwa salah satu pemicu tindakan kriminal tersebut didorong oleh keinginan untuk mendapatkan pengakuan dan perhatian.
“Apalagi setelah diketahui bahwa prestasi akademis anak-anak yang melakukan tindakan kriminal tersebut biasa-biasa saja, lalu ingin menunjukan eksitensi dengan cara lain yang salah, ini tentu saja sangat memprihatinkan," tandas Hendi.
Kalau dari sosial medianya lanjut dia, sudah terlihat bahwa pelaku kejahatan yan membunuh sopir taksi online ini ingin mendapatkan pengakuan, yaitu dengan beberapa kali mengunggah foto dengan latar belakang mobil yang berbeda-beda.
"Seharusnya ada komunikasi antara orang tua dan anak yang lebih dibangun untuk membahas hal tersebut," terangnya.
Hendi pun menekankan pentingnya memberi pujian kepada anak sebagai bagian dari motivasi ke arah yang lebih baik. Jangan biarkan anak tumbuh tanpa perhatian orangtuanya yang sibuk sendiri, hingga akhirnya anak itu lebih akrab dengan sosial media, game, internet, ketimbang dengan lingkungannya, bahkan orang tuanya.
Dalam kesempatan itu pula, tak lupa Hendi mengingatkan kepada seluruh ASN Pemerintah Kota Semarang agar bergerak bersama membantu memberikan pengawasan kepada anak-anak di lingkungan tempat tinggal masing-masing.
“Lingkungan keluarga paling utama tetapi yang tidak kalah utama adalah persoalan lingkungan di sekitar tempat tinggal. Ini tugas kita bareng-bareng sebagai aparatur negara. Jadi kalau ada persoalan sosial di lingkungan Kota Semarang maka kita harus atasi bersama-sama," pungkasnya.