1. HOME
  2. KABAR SEMARANG

Tekan inflasi, Pemkot Semarang bagikan 4 ton beras murah

"Saya mencatat, bahwa Inflasi pada bulan Januari ini terjadi karena adanya kenaikan indeks semua kelompok pengeluaran,"

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi saat menggelar pasar murah di Semarang, Jumat (2/2).. ©2016 Merdeka.com Editor : Nur Salam | Contributor : Andi Pujakesuma | Jum'at, 02 Februari 2018 17:26

Merdeka.com, Semarang - Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang bergerak cepat dalam menanggulangi kemungkinan inflasi di Kota Semarang. Salah satu upayanya adalah dengan menggelar pasar murah di dua kecamatan Kota Semarang, yakni Kecamatan Semarang Barat dan Kecamatan Tembalang.

Dalam kegiatan pasar murah tersebut, Pemkot Semarang bekerjasama dengan PKK Kota Semarang, serta anggota DPR RI, Juliari Batubara. Dalam kesempatan itu, tak kurang dari 4 ton beras dibagikan kepada warga di dua kecamatan tersebut denga harga yang murah.

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan, kegiatan pasar murah dengan membagikan beras murah tersebut dinilai efektif untuk menekan inflasi. Hal ini mengingat dalam catatan BPS Jawa Tengah, kenaikan harga beras andilnya cukup besar terhadap inflasi.

"Saya mencatat, bahwa Inflasi pada bulan Januari ini terjadi karena adanya kenaikan indeks semua kelompok pengeluaran, terutama pada kelompok bahan makanan," kata dia, Jumat (2/2).

Wali Kota yang akrab disapa Hendi ini menuturkan, dalam upaya pengendalian inflasi saat ini, pihaknya fokus untuk menekan kenaikan harga bahan makanan tersebut dengan pasar murah.

"Tapi bukan berarti yang lainnya kami kesampingkan. Untuk menekan kenaikan indeks kelompok pengeluaran yang lain seperti kesehatan, pendidikan, transportasi, dan seterusnya, kami akan memaksimalkan layanan fasilitas serba gratis yang sudah ada di Kota Semarang, seperti sekolah gratis, berobat gratis, hingga bus sekali bayar," tegas dia.

Dalam catatan Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah disebutkan bahwa pada bulan Januari 2018 telah terjadi inflasi sebesar 0,88% di Provinsi Jawa Tengah. Angka inflasi tersebut lebih tinggi dari tingkat inflasi nasional yang sebesar 0,62%.

Adapun 4 kota yang tercatat sebagai penyumbang inflasi tertinggi di Jawa Tengah adalah Cilacap dengan inflasi sebesar 1,33%, disusul Purwokerto sebesar 1,29%, kemudian Tegal 1,15%, dan Kudus 1%.

Sedangkan Ibu Kota Provinsi Jawa Tengah, yaitu Kota Semarang, meskipun tidak termasuk dalam daftar daerah penyumbangan inflasi terbesar, namun juga tetap menjadi perhatian penting karena mencatatkan angka inflasi yang cukup besar, yaitu sebesar 0,81%, di bawah inflasi Provinsi Jawa Tengah.

Sementara itu, anggota DPR RI, Juliari Batubara menegaskan bahwa kenaikan harga sembako harus menjadi perhatian penting oleh pemerintah daerah.

"Saya mencermati, bahwa ada sedikit kenaikan harga-harga sembako, terutama harga beras, maka dari itu saya diskusi dengan mas Hendi dan mbak Ita bahwa harus diselenggarakan pasar murah," katanya.

Sementara itu, Ketua Tim Penggerak PKK Kota Semarang, Krisseptiana Hendrar Prihadi menjelaskan, dalam pasar murah tersebut ada seribu kupon yang dibagikan kepada masyarakat. Kupon itu dapat ditukarkan dengan sembako seharga Rp50.000.

"Setiap paketnya berisi 4 kg beras, 1 kg gula pasir, 1 liter minyak goreng, 4 bungkus mie instant, dan 1 kotak teh," jelas Krisseptiana.

(NS) Laporan: Andi Pujakesuma
  1. Peristiwa
  2. Pemkot Semarang
KOMENTAR ANDA