1. HOME
  2. KABAR SEMARANG

UMKM diminta maksimalkan era industri digital

"Era digitalisasi seperti ini harus dimanfaatkan pelaku UMKM untuk memasarkan produknya."

Kopiwriting "Industri Kreatif di Era Digital." . ©2016 Merdeka.com Editor : Nur Salam | Contributor : Andi Pujakesuma | Rabu, 29 Agustus 2018 18:40

Merdeka.com, Semarang - Para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) diminta dapat mengoptimalkan era industri digital saat ini. Hal tersebut disampaikan Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Asosiasi Akumandiri Jawa Tengah, Madiyo Sriyanto dalam acara diskusi bertema "Industri Kreatif di Era Digital" di Hotel Aston Inn Pandanaran, Semarang, Rabu (29/08).

Menurutnya, kemajuan teknologi dapat mendorong UMKM semakin besar. Namun, hal itu harus didasari dengan pengetahuan yang mumpuni oleh para pelaku usaha.

"Era digitalisasi seperti ini harus dimanfaatkan pelaku UMKM untuk memasarkan produknya. Namun, tidak sedikit para pelaku produk UMKM yang belum menyadari pentingnya kemajuan teknologi itu. Sehingga tidak jarang jika yang mendapat keuntungan besar itu Reseller yang mereka sudah memahami kemajuan teknologi ini," tuturnya.

Madiyo menerangkan, selain itu tidak sedikit para pelaku usaha yang belum mendapatkan hasil maksimal meskipun barangnya sudah dipasarkan di pasar digital. Hal itu dikarenakan para pelaku UMKM biasanya tidak berani membanderol harga barang terlalu tinggi.

"Seharusnya mereka berani memberikan harga tinggi sesuai dengan kualitas produknya. Jika memang produknya bagus dan diminati banyak orang, maka bisa saja harga yang diberikan tinggi sehingga mereka dapat menikmati hasilnya," terangnya.

Selain mengetahui kualitas nilai jual produknya, satu hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pendapatan para pelaku UMKM adalah dengan mengurangi harga pokok penjualan (HPP). "Caranya adalah bekerjasama dengan pelaku UMKM lain untuk membeli bahan pokok, tentu harganya akan semakin murah," tukasnya.

Madiyo menambahkan, tidak bisa dipungkiri bahwa industri Kreatif kini sudah menjadi sektor ekonomi yang mulai dan terus tumbuh cemerlang serta memiliki peranan penting. Berdasarkan Kementerian Perindustrian, industri kreatif di Indonesia diperkirakan tumbuh hingga 7% pertahun sekaligus berkontribusi besar bagi perekonomian nasional, mulai dari peningkatan nilai tambah, penyerapan tenaga kerja, jumlah perusahaan, hingga pasar ekspor.

Pada tahun 2014-2015, misalnya, nilai tambah dari sektor ekonomi kreatif diestimasi mencapai Rp111,1 triliun. Penyumbang nilai tambah tertinggi tersebut, antara lain subsektor mode dan kuliner. "Sedangkan pertumbuhan tertinggi dicapai oleh subsektor kerajinan dengan laju pertumbuhan ekspor sebesar 11,81%, diikuti fashion dengan pertumbuhan 7,12%, periklanan sebesar 6,02% dan arsitektur 5,59%," tukasnya.

Industri kreatif masih terus diminati oleh masyarakat. Salah satunya adalah batik yang terus berkembang termasuk di Semarang.

Irma Susanti pemilik Identix Batik mengungkapkan, batik saat ini telah bertransformasi dalam berbagai bentuk produk yang mampu menyentuh beragam lapisan masyarakat dan tingkat usia.

Sebagai hasil budaya asli Indonesia, batik perlu terus dikembangkan untuk itu diperlukan agility skill dan kemauan untuk melakukan transformasi bisnis dalam menghadapi tantangan tersebut.

“Perkembangan dunia usaha di kalangan anak-anak muda sekarang ini sudah semestinya ada pergeseran. Anak-anak muda jangan hanya sebagai konsumen, tapi mereka dituntut pula sebagai produsen," kata dia.

Tingginya kemajuan bidang industri kreatif di dunia digital juga menjadi berkah tersendiri bagi perusahaan jasa kurir ekspres dan logistik. Salah satunya JNE yang telah menjalankan bisnisnya selama hampir 28 tahun di Indonesia.

"Kami siap mendukung potensi dan peluang dari industri kreatif yang sedang menjadi tumbuh beserta potensinya itu," kata Head of Marketing Communication JNE, Mayland Hendar Prasetyo.

Mayland mengatakan, JNE dan UKM adalah mitra, sehingga JNE fokus dalam memberikan dukungan dengan semangat tagline 'Connecting Happiness.' "Untuk itu kami gelar acara Kopi Writing JNE 2018 agar informasi tentang perkembangan industri kreatif di era digital yang sangat dinamis, dapat terus ter-update untuk seluruh pelakunya, terutama para UKM di Semarang," pungkasnya.

(NS) Laporan: Andi Pujakesuma
  1. Peristiwa
KOMENTAR ANDA