1. HOME
  2. KABAR SEMARANG

Wali Kota Hendi tegaskan komitmen tangani rob dan banjir masih sama

"Saya prihatin dan memohon maaf kepada seluruh masyarakat Semarang yang terdampak banjir dan rob."

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi saat diwawancarai awak media, Selasa (13/2).. ©2016 Merdeka.com Editor : Nur Salam | Contributor : Andi Pujakesuma | Selasa, 13 Februari 2018 17:03

Merdeka.com, Semarang - Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menegaskan jika komitmen Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang dalam mengatasi banjir dan rob masih sama. Pihaknya menegaskan jika tidak tinggal diam dan terus berproses dalam upaya penanganan musibah di Kota Semarang itu.

Hal tersebut disampaikan wali kota yang akrab disapa Hendi di Semarang, Selasa (13/2). Dia mengatakan, jika pihaknya tidak tinggal diam dalam mengatasi permasalahan itu. "Saya prihatin dan memohon maaf kepada seluruh masyarakat Semarang yang terdampak banjir dan rob. Namun yang perlu diketahui masyarakat, komitmen kami untuk mengatasi banjir dan rob masih sama, tidak akan luntur," kata Hendi.

Banjir dan rob yang kerap terjadi saat ini, lanjut dia, terparah ada di wilayah Semarang Timur seperti Genuk, Kaligawe dan sekitarnya, serta wilayah Semarang Barat tepatnya di Mangkang. Untuk wilayah Timur Semarang, pihaknya mengaku sudah melakukan langkah-langkah yakni normalisasi beberapa sungai yang ada di wilayah itu.

"Untuk normalisasi sungai di wilayah Timur Semarang yakni Kali Sringin, Babon, Banger dan Banjir Kanal Timur sudah kami lakukan dan masih dalam proses. Anggaran sudah disiapkan untuk proses itu, baik dari pusat atau Pemkot Semarang sebesar Rp1,4 triliun," bebernya.

Proses normalisasi sungai-sungai di wilayah Timur Semarang itu, lanjut Hendi, menurut kontrak akan selesai pada 2019 mendatang. "Namun pihak Satker dalam hal ini BBWS mengaku akan melakukan percepatan, sehingga Oktober 2018 proyek-proyek itu dapat diselesaikan," terangnya.

Sementara untuk mengatasi banjir di wilayah Semarang Barat khususnya Mangkang, Hendi mengaku belum bisa melakukan banyak hal. Sebab, normalisasi sungai Bringin dan Plumbon yang ada di wilayah itu merupakan tanggungjawab pemerintah pusat. "Saya hanya bisa mendorong dan meminta agar proyek normalisasi dua sungai itu cepat diselesaikan," imbuhnya.

Pihaknya juga sudah berkomunikasi dengan pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian PUPR. Dari komunikasi itu, ditemukan jawaban bahwa proyek normalisasi Kali Bringin dan Plumbon baru bisa dilaksanakan pad 2019.

"Yang dapat kami lakukan adalah membantu mengatasi tanggul yang jebol dengan tanggul sementara. Namun jika hujan lebat terus mengguyur Semarang dari wilayah atas, kami juga masih was-was tanggul akan kembali jebol," tukasnya.

Selain itu, pihaknya lanjut Hendi juga akan meningkatkan koordinasi dengan wilayah-wilayah lain seperti Kendal, Demak, Salatiga, Kabupaten Semarang, Temanggung dan sekitarnya dalam mengatasi permasalahan banjir dan rob di Semarang. "Tentu kami akan koordinasi terus, karena masalah banjir memang tidak hanya menjadi persoalan Semarang saja, melainkan ada peran dari daerah-daerah tetangga," pungkasnya.

(NS) Laporan: Andi Pujakesuma
  1. Peristiwa
  2. Pemkot Semarang
KOMENTAR ANDA