"Ini kegiatan menarik dan kreatif, saya senang sekaligus bangga dengan anak-anak kampung yang memiliki gagasan semacam ini,"
Merdeka.com, Semarang - Ada yang tak biasa di Kampung Jatiwayang, Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang. Bagaimana tidak, tiba-tiba komplek pemakaman kampung mendadak ramai dikunjungi masyarakat.
Bukan untuk berziarah atau mengantar orang meninggal, melainkan menyaksikan berbagai pentas seni yang digelar para remaja kampung. Ya, akibat pentas seni itu, makam kampung yang biasanya sepi mendadak menjadi ramai didatangi warga.
Pada kegiatan itu, ditampilkan tiga buah wayang suket yakni Codet, Sastro dan Damai. Ketiga wayang suket itu memainkan peran tentang sejarah Kampung Jatiwayang.
Dalam aksinya, tiga tokoh tersebut, mengabarkan jika mereka akan memrakarsai dan menggelar Festival Jatiwayang pada akhir Agustus besok.
Ketua Penyelenggara sekaligus dalang wayang suket di pentas tersebut Afik Dian Christanto, mengatakan kalau pertunjukkan itu merupakan salah satu upaya mengampanyekan kepada masyarakat bahwa kampung itu akan menggelar acara.
“Kami memang akan menggelar festival di akhir Agustus. Pertunjukkan ini adalah salah satu upaya untuk promosi kepada masyarakat,” katanya.
Afik juga mengatakan, yang menjadi daya tarik pentas itu adalah tempat pertunjukkannya. Kata dia, lokasi pertunjukkannya adalah di depan gapura makam. Menurutnya, makam itu merupakan salah satu tempat yang tertua di Kampung Jatiwayang.
“Kami mencoba mengajak masyarakat untuk melihat pertunjukkan di makam. Makam ini, adalah tempat yang sudah ada sejak dulu sebelum, kampung ramai,” tambah dia.
Afik mengaku ingin mengenalkan sejarah kampung tersebut kepada masyarakat luas. Dan dalam pertunjukan Agustus nanti, diharapkan akan dihadiri banyak pengunjung sehingga gema Kampung Jatiwayang akan semakin luas.
Sementara itu, salah satu warga, Endang Suprapto mengapresiasi hal yang dilakukan oleh sekelompok anak muda di kampungnya itu. Menurut dia, tidak banyak anak muda saat ini yang peduli terhadap kampung halamannya.
"Ini kegiatan menarik dan kreatif, saya senang sekaligus bangga dengan anak-anak kampung yang memiliki gagasan semacam ini," terangnya.
Endang pun berharap, anak-anak di kampung itu terus berkarya demi kebaikan warga. Diharapkan dengan banyaknya kegiatan yang diinisiasi pemuda, maka kampung akan semakin ramai.
"Kami yang tua-tua ini hanya bisa memberikan dukungan, biarlah anak muda yang berada di garda terdepan," pungkasnya.