1. HOME
  2. KOMUNITAS

Samakan persepsi, BPPI gelar Temu Pusaka Indonesia di Kota Lama Semarang

"Seluruh kegiatan kami gelar bertujuan untuk memperkuat kemitraan antara pegiat pelestarian yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia,"

Anggota BPPI mengikuti diskusi dalam rangkaian acara Temu Pusaka Indonesia di Kota Lama Semarang, Jumat (21/9).. ©2016 Merdeka.com Editor : Nur Salam | Contributor : Andi Pujakesuma | Jum'at, 21 September 2018 17:18

Merdeka.com, Semarang - Puluhan anggota komunitas yang tergabung dalam Badan Pelestarian Pusaka Indonesia (BPPI) menggelar kegiatan yang berpusat di Gedung Oudetrap Kawasan Kota Lama Semarang. Kegiatan bertajuk "Temu Pusaka Indonesia, Satu Dekade Gerakan Komunitas Kota Pusaka" itu digelar selama tiga hari, mulai Kamis (20/9) dan akan berakhir pada Sabtu (22/9) besok.

Ketua Panitia Temu Pusaka Indonesia, Agus Marsudi mengatakan, kegiatan Temu Pusaka Indonesia 2018 diawali dengan kegiatan Jelajah Pusaka Dieng pada Kamis (20/9) kemarin. Para peserta diajak untuk menyaksikan keindahan dataran tinggi Dieng dengan segala peninggalannya.

"Dalam jelajah Pusaka Dieng itu kami mengajak seluruh peserta untuk menjelajahi daerah itu sambil berdialog mengenai pelestarian Pusaka Saujana. Dieng kami pilih sebagai tempat kunjungan karena kami menilai lokasi itu merupakan kawasan pusaka yang kental dengan kekayaan tradisi yang berintegrasi dengan kekayaan pusaka alam," kata Agus, Jumat (21/9).

Selain Jelajah Pusaka Dieng, kegiatan Temu Pusaka Indonesia 2018 juga berisi kegiatan-kegiatan lain. Dia mendasarkan ada empat inti kegiatan dalam Temu Pusaka Indonesia 2018, yakni Temu Mitra Pelestari Pusaka, Temu Wicara Pelestari Pusaka, Temu Anggota BPPI dan Jelajah Pusaka. "Seluruh kegiatan kami gelar bertujuan untuk memperkuat kemitraan antara pegiat pelestarian yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia," tegasnya.

Selain itu, Agus menerangkan tujuan digelarnya kegiatan tersebut adalah untuk menyamakan persepsi atas pentingnya pelestarian pusaka, baik alam maupun budaya untuk memastikan keberlanjutan pembangunan. "Selain itu juga untuk memperkuat komitmen bersama dalam menjaga nilai signifikansi pusaka, mempelajari pengalaman secara langsung dari para praktisi pelestari pusaka dan juga untuk meningkatkan pemanfaatan pusaka bagi sepenuhnya kesejahteraan masyarakat," terangnya.

Sejumlah pembicara andal dari para praktisi pusaka, lanjut Agus, diundang dalam kegiatan itu untuk berbagi pengalaman dalam pelestarian pusaka. "Di akhir acara, nanti akan kami rumuskan rekomendasi yang akan kami sampaikan kepada publik sebagai masukan komitmen bersama untuk melanjutkan satu dekade gerakan komunitas untuk Kota Pusaka Indonesia," tutupnya.

(NS) Laporan: Andi Pujakesuma
  1. Peristiwa
KOMENTAR ANDA