1. HOME
  2. PROFIL

Mengenal Irma Susanti, CEO PT Identix Pratama Indonesia

Berawal dari iseng desain batik untuk baju boneka, kini taklukkan pasar mancanegara

Irma Susanti. ©2016 Merdeka.com Editor : Nur Salam | Contributor : Andi Pujakesuma | Kamis, 30 Agustus 2018 16:13

Merdeka.com, Semarang - Irma Susanti tidak menyangka akan mendapatkan berkah dari hobinya mendesain batik. Berawal dari keisengannya mendesain baju batik, kini dia menjadi salah satu desainer ternama yang cukup diperhitungkan di kancah fashion dunia.

Melalui PT Identix Pratama Indonesia yang didirikannya, Irma kini aktif bergelut di dunia fashion. Tak tanggung-tanggung, batik karyanya kini sudah dipasarkan di dunia internasional seperti di Jepang, Korea, Taiwan, Iran dan sejumlah negara lainnya.

Perempuan cantik asal Kota Semarang ini mengaku, hobi desain yang kini ditekuninya berawal dari keisengannya saat masih kecil. Saat itu, ibunya yang seorang perias pengantin sering membuat baju kebaya batik.

"Kemudian ada sisa-sisa kain batik dari ibu saya itu. Saya iseng membuat baju batik untuk boneka Barbie saya, ternyata hasilnya bagus," ucapnya saat ditemui di Semarang, Kamis (30/8).

Dari sanalah kecintaan ibu satu anak ini tentang desain batik tumbuh. Dia mengaku tertarik menekuni desain batik karena memang batik adalah warisan budaya leluhur bangsa. Selain itu, dia melihat ada peluang besar di dunia desain dengan bahan dasar kain batik.

Uniknya, Irma tidak selalu membuat desain baju batik secara eksklusif. Dia tidak pernah membuat satu desain untuk lebih dari satu baju, sehingga produknya tidak mungkin ada kembaran di dunia ini.

"Mungkin itulah daya tariknya, sehingga banyak sekali orang yang memesan batik dari saya. Saya tidak pernah membuat satu desain untuk beberapa baju, namun hanya untuk satu baju saja," terangnya.

Sebagai seorang perempuan muda, tentunya Irma tidak monoton dalam mendesain batik. Baginya, batik tidak hanya memiliki image untuk kondangan, untuk acara resmi ataupun kegiatan konvensional lainnya. Batik baginya dapat diolah dan diproses dengan berbagai model agar diminati oleh masyarakat khususnya kalangan generasi muda.

Melalui tangan dinginnya, perempuan berusia 29 tahun ini terus berinovasi dan berkreasi di dunia fashion batik. Tak pelak, karyanya banyak diminati oleh masyarakat tidak hanya di Indonesia, namun juga dari luar negeri.

"Bahwa batik itu tidak harus monoton baik bentuk ataupun motifnya. Banyak hal yang bisa dikreasikan dari batik ini, itulah yang selalu saya usung," tambahnya.

Kerja kerasnya membuahkan hasil. Saat ini, dia sudah mampu membuka toko di Jepang. Di negara itu, Irma mencoba mengembangkan model fashion batik kimono.

"Dan ternyata sangat diminati, model kimono dengan bahan dasar batik sangat mahal di Jepang dan sangat laku," terangnya tersenyum.

Tidak puas sampai disitu, Irma memiliki cita-cita untuk menaklukkan Eropa khususnya Amerika Serikat. Sebab menurutnya, dapat menaklukkan Eropa dan Amerika adalah impian setiap desainer di dunia. "Karena Eropa dan Amerika adalah kiblat fashion dunia. Jadi ke depan saya ingin menaklukkannya," imbuhnya.

Irma menerangkan, meskipun para desainer banyak yang mengusung tema modern, namun Irma akan tetap setia dengan batik. Baginya, batik harus terus diangkat dan dikenalkan kepada dunia dengan kreasi dan inovasi agar tetap mampu diterima masyarakat.

"Tujuan saya memang untuk melestarikan dan mewariskan budaya bangsa ini agar tetap menjadi kebudayaan yang dibanggakan dan menjadi identitas Indonesia," tutupnya.

(NS) Laporan: Andi Pujakesuma
  1. Ragam
KOMENTAR ANDA