1. HOME
  2. GAYA HIDUP

Mau ngopi bikin sendiri? Café Kopi Penitian tempatnya

"Di sini saya tidak hanya menawarkan tentang kopi, namun juga membebaskan pecinta kopi untuk memilih sendiri kopi kesukaan, menggiling sendiri,"

Ubay, pengunjung Café Kopi Penitian menggiling biji kopi sendiri.. ©2016 Merdeka.com Editor : Nur Salam | Contributor : Andi Pujakesuma | Minggu, 18 Februari 2018 15:23

Merdeka.com, Semarang - Kebiasaan meminum kopi atau ngopi memang semakin tidak bisa dipisahkan dari gaya hidup masa kini. Banyak kalangan menganggap ngopi tidak hanya sekadar menikmati rasa dan aroma khas kopi, namun lebih kepada pemenuhan hasrat serta kebutuhan bersosial.

Sadar akan hal itu, banyak café kopi bermunculan dan menawarkan konsep unik dan menarik. Tak hanya menawarkan kenikmatan kopi, namun konsep penyajian serta tempat menjadi hal yang benar-benar menjadi pertimbangan utama.

Di Kota Semarang, ratusan café kopi bermunculan dan menawarkan konsep tersebut. Mereka saling beradu untuk menjadi yang terbaik dalam rangka memanjakan para pecinta dan penikmat kopi.

Pengunjung menggiling sendiri biji kopi yang dikehendaki.
© 2018 semarang.merdeka.com/Andi Kaprabowo

Namun salah satu tempat ngopi yang patut dicoba adalah Café Kopi Penitian. Tempat ngopi yang beralamat di Taman Puspogiwang nomor 13 Kelurahan Gisikdrono Kecamatan Semarang Barat Kota Semarang ini menjadi café kopi yang unik dan beda dengan café kopi lainnya.

Bagaimana tidak, di tempat itu pecinta kopi dapat merasakan nikmatnya belasan jenis kopi asli Nusantara dengan cara memilih langsung kopi yang masih berupa biji. Kopi yang telah mereka pilih itu kemudian digiling sendiri, diseduh sendiri sesuai dengan selera. Setelah jadi, mereka dapat menikmati hasil kopi buatannya itu dengan penganan pendamping semisal singkong goreng, pisang goreng, jadah goreng dan sebagainya.

"Saya pecinta kopi, seringkali minum kopi di café tidak ada yang cocok karena kebanyakan kopi yang diseduh berbentuk bubuk," kata pemilik Café Kopi Penitian, Cuk Sudarno, Minggu (18/2).

Sudarno menambahkan, sekarang pecinta kopi tidak hanya sekedar menikmati kopi, namun pemahaman dan pengetahuan tentang kopi benar-benar dimiliki. Untuk itu, dirinya menawarkan konsep yang berbeda dengan yang lain, dengan menyajikan belasan kopi Nusantara yang masih asli berupa bijinya.

"Di sini saya tidak hanya menawarkan tentang kopi, namun juga membebaskan pecinta kopi untuk memilih sendiri kopi kesukaan, menggiling sendiri, menyeduh sendiri sehingga benar-benar sesuai selera masing-masing," terangnya.

Salah seorang pengunjung tengah menuangkan kopi di Café Kopi Penitian
© 2018 semarang.merdeka.com/Andi Kaprabowo

Kopi di tempat Cuk Sudarno memang berbeda dengan café kopi lain. Di lokasi itu, belasan cup berisi biji-biji kopi asli dari berbagai daerah dipajangkan.

Ada kopi Bintan, Kopi Kediri, Kopi Lampung, Arabica Temanggung, Kopi Raung, Java Robusta, Preanger Jabar, Gayo Aceh, Sidikalang Aceh, Lintong Aceh, Robusta Flores, Arabica Flores, Mandeling, Kalosi Toraja, Nongko Temanggung dan berbagai jenis kopi lainnya.

"Alasan saya menjual kopi masih utuh dalam bentuk biji karena lebih fresh. Aroma kopi yang dihasilkan benar-benar masih fresh dan sangat nikmat. Kalau kopi dalam bentuk bubuk, kebanyakan aroma kopinya sudah hilang dan ada bau apek, tapi kalau masih biji, tentu rasa kopinya masih benar-benar terjaga," terangnya.

Konsep yang menarik itu membuat Café Kopi Penitian selalu ramai dikunjungi pecinta Kopi. Dengan harga percangkir tidak lebih dari Rp10.000, pecinta kopi dapat menikmati kopi yang masih segar dan dapat mengetahui cara penyajian kopi yang benar mulai memilih biji kopi, menggiling dan menyeduhnya.

Salah satu pengunjung, Rubianto, 33, mengatakan, kopi di Café Kopi Penitian memang berbeda. Karena masih berbentuk biji kopi, sehingga hasil seduhan kopi lebih segar dan beraroma kuat. "Selain itu, pilihannya banyak sehingga dapat merasakan aneka macam kopi dari Nusantara," kata dia.

Selain dapat menikmati kopi yang nikmat, kata pria tampan yang akrab disapa Ubay ini, dengan meracik kopi sendiri membuat kopi yang dinikmati semakin nikmat. Tidak hanya mengetahui kopi yang sudah diseduh dalam cangkir, namun juga dapat mengetahui proses pembuatan kopi dari awal.

(NS) Laporan: Andi Pujakesuma
  1. Ragam
KOMENTAR ANDA