"Dan kami juga berharap bantuan ini dapat meringankan beban saudara-saudara di sana,"
Merdeka.com, Semarang - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Semarang dan Baznas Jawa Tengah memberikan bantuan berupa paket Sembilan Bahan Pokok (Sembako) kepada korban banjir di Kecamatan Genuk Kota Semarang. Sebanyak 450 paket berupa sembako dan bahan kebutuhan lain diberikan untuk membantu warga yang terkena banjir.
Ketua Baznas Kota Semarang, Arnaz Agung Andrarasmara mengatakan, Baznas memberikan bantuan senilai Rp40 juta. Bantuan tersebut diberikan dalam bentuk paket sembako yang jumlahnya mencapai 450 paket.
"Upaya ini bentuk keprihatinan kami atas bencana banjir yang melanda di Kecamatan Genuk. Jangan dilihat nilainya karena memang kecil, tapi setidaknya ini bisa meringankan beban warga yang terkena banjir," kata Arnaz, Minggu (25/2).
Arnaz menambahkan, musibah banjir yang melanda warga Genuk itu tidak dapat diprediksi. Kondisi Kecamatan Genuk yang merupakan dataran rendah, rawan tergenang banjir. "Kami berharap, banjir segera kering dan warga bisa beraktivitas lagi seperti sebelumnya. Dan kami juga berharap bantuan ini dapat meringankan beban saudara-saudara kami," tutupnya.
Sementara itu, Ketua Baznas Jawa Tengah, KH A Darodji mengungkapkan, pihaknya telah mengalokasikan bantuan untuk korban bencana untuk 11 daerah di Jawa Tengah yang terkena bencana. "Ada 11 Kabupaten yang kami alokasikan bantuan pada 2018 ini. Selain Kota Semarang, juga Brebes yang kemarin terkena longsor," katanya.
Ditambahkan, Baznas Jawa Tengah telah membentuk relawan tanggap bencana di setiap Kabupaten dan Kota di Jawa Tengah. Seluruh relawan telah siap diterjunkan ke daerah yang terdampak untuk membantu para korban.
"Meski kami tidak berharap terjadi bencana, tapi perlu diantisipasi juga dengan membentuk relawan tanggap bencana. Sehingga bantuan yang diberikan, selain bantuan logistik juga bantuan tenaga," paparnya.
Camat Genuk, Kota Semarang, Ali Muchtar mengungkapkan, ada 9 kelurahan yang terdampak banjir dari total 13 Kelurahan yang ada di Kecamatan Genuk. Dari 9 Kelurahan tersebut, 5 kelurahan di antaranya masuk kategori parah dan hingga kini masih terendam.
Kelima kelurahan tersebut yakni Muktiharjo Lor, Trimulyo, Terboyo Wetan, Genuksari dan Gebangsari. Ketinggian banjir yang merendam bervariasi dan rata-rata mencapai ketinggian lutut orang dewasa. "Dari 5 kelurahan yang masih terendam, ada sekitar 4.500 warga yang terdampak. Bisa dilihat, kantor Kecamatan saja masih kebanjiran kok. Kelurahan lain seperti Banjardowo dan Karangroto juga terdampak tapi tidak bertahan lama," katanya.
Ali mengungkapkan, selama ini banyak bantuan untuk korban banjir yang diberikan berbagai kalangan swasta maupun Pemerintah. Bantuan tersebut berupa sembako dan pengobatan gratis. Dari seluruh bantuan yang ada, sebagian diberikan melakui posko penanganan bencana banjir di kantor kecamatan dan sebagian lagi diberikan langsung ke kelurahan-kelurahan yang terdampak banjir.
"Bantuan yang mendesak saat ini yaitu sembako dan pengobatan. Karena warga banyak yang kesulitan bekerja dan mereka sudah lama terendam banjir sehingga banyak yang terserang penyakit. Sedangkan kebutuhan air bersih, sejauh ini masih bisa tertangani," ungkapnya.
Untuk pengobatan gratis, lanjutnya, sebenarnya sudah ada bantuan dari pihak RSUD Kota Semarang dan beberapa Puskesmas. Mereka secara bergantian mendatangi warga di beberapa kelurahan yang terkena penyakit mulai dari gatal-gatal hingga diare. "Kami berharap banjir segera kering. Sehingga kehidupan warga bisa berjalan normal lagi. Dan juga pelayanan di beberapa kelurahan juga bisa jalan lagi," pungkasnya.