"Harus kreatif dan inovatif, kalau hanya melon saja yang dijual nanti saat usianya tidak bisa dipertahankan alias busuk, nggak bisa dijual..."
Merdeka.com, Semarang - Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi terus mendorong kreativitas di sektor pertanian. Hal itu dikarenakan, Kota Semarang memiliki keunikan topografi yang menghasilkan potensi yang beragam.
Selama ini, hanya bagian atas Kota Semarang yang dimanfaatkan sebagai daerah konservasi sebagai upaya dari mempertahankan sektor pertanian. Meski hanya sebesar 2.273 hektare dari total luasan Kota dan dijalankan oleh 2.87% penduduk Kota Semarang yang bekerja sebagai petani, sektor ini dinilai cukup menonjol dalam menyokong laju perekonomian di Kota Lunpia.
Walaupun terbatas oleh luasan wilayah pertanian, berbagai terobosan dan inovasi yang dilakukan Pemerintah Kota Semarang dapat memaksimalkan sektor tersebut. Dapat dilihat produk yang dihasilkan menjadi salah satu ikon Kota Semarang seperti durian di Gunung Pati, kelengkeng, jambu kristal, dan melon yang kemudian di ekspor ke luar negeri.
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi berharap produk pertanian di kota yang dipimpinnya itu, dapat dikelola secara kreatif agar dapat menghasilkan sebuah nilai tambah. Hal tersebut disampaikan oleh wali kota yang akrab disapa oleh Hendi di sela kegiatan panen buah melon basket bersama kelompok tani Kota Semarang di Agro Buah Purwosari Mijen, Jumat (8/3).
Untuk memaksimalkan nilai tambah hasil pertanian tersebut, Hendi menyarankan agar produk pertanian dapat diolah dulu, baru kemudian dipasarkan.
"Harus kreatif dan inovatif, kalau hanya melon saja yang dijual nanti saat usianya tidak bisa dipertahankan alias busuk, nggak bisa dijual dengan harga maksimal. Maka bisa dijual buahnya setelah diolah saja, sehingga harga jualnya lebih tinggi," kata dia.
Tak hanya itu, selain mengembangkan hasil pertanian yang inovatif dan mempertahankan lahan area pertanian, Hendi juga menambahkan pihaknya ingin mengembangkan di sektor Agro Wisata di Kota Semarang.
"Lewat kebun buah dan kebun bunga ini, Insya Allah kami menuju ke arah sektor pertanian yang tidak hanya penuh inovasi tapi juga mempunyai manfaat yang besar untuk petani. Nantinya, sektor wisata juga kita kembangkan," ucapnya optimistis.
Adapun terkait jenis melon basket yang dipanen saat itu, disebut memiliki sejumlah keunggulan, antara lain cepat matang dalam waktu sekitar 90 hari, tidak mudah busuk, dan rasanya lebih kenyal dan manis.
"Terus warnanya lebih menarik dan kekuatan dari busuk juga agak lama, tidak seperti melon-melon biasanya yang hijau itu. Jadi itu yang kenapa kita kembangkan di sini," jelas Kepala Dinas Pertanian Kota Semarang, Rusdiana.