"Target kami, pada 17 Januari semua pedagang Pasar Waru harus sudah masuk,"
Merdeka.com, Semarang - Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang melalui Dinas Perdagangan akan segera memindahkan ratusan pedagang Pasar Waru. Pemindahan dilakukan setelah selesainya proses revitalisasi pada pasar yang tahun lalu terbakar itu.
Para pedagang yang selama ini menempati lokasi pasar sementara akibat musibah kebakaran itu, akan segera dimasukkan ke dalam pasar karena pembangunan pasar sudah selesai dilakukan. "Kami sudah melakukan pengundian lapak bagi pedagang Pasar Waru dan akan segera dipindahkan ke Pasar Waru Indah Baru," kata Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang, Fajar Purwoto, Minggu (14/1).
Fajar menambahkan, berkaitan dengan hal tersebut pihaknya akan dilakukan pembongkaran tempat yang berada di depan Kelurahan sampai dengan pintu masuk Rusunawa Kaligawe. “Secepatnya akan kami bongkar agar pasar baru tersebut segera ditempati. Sebab waktunya yang mendesak sehingga ketika lapak dibongkar mereka sudah punya tempat yang baru,” imbuhnya.
Fajar menegaskan, dalam pemindahan pedagang itu, pemkot Semarang tidak membebani biaya kepada pedagang. Mereka hanya diwajibkan mengumpulkan Kartu Tanda Penduduk dan syarat-syarat lainnya. "Target kami, pada 17 Januari semua pedagang Pasar Waru harus sudah masuk," tambahnya.
Fajar menambahkan, untuk Pasar Waru Indah Baru terdapat dua lantai dan untuk lantai bawah terdapat 60 kios dan berada diatas terdapat 14 kios. Mereka yang menempati lokasi tersebut merupakan orang-orang yang telah terdaftar sehingga diprioritaskan untuk orang-orang yang memiliki register. “Mereka orang lama yang kami tempatkan ditempat tersebut. Sehingga apabila masih ada tempat silahkan untuk bisa menghubungi kami, nanti akan kami letakkan dilantai atas juga untuk los,” paparnya.
Untuk untuk losnya terdapat 216 karena satu los itu dibagi dua dengan ukuran 1,5 x 3 meter sehingga nantinya pedagang mendapatkan ukuran 1,5x1,5 sehingga satu los untuk dua orang dan ukuran itu sudah ideal. “Los ini dibuat secara tertutup dan aman. Dan untuk kios itu memang satu yang tertutup secara rapat,” paparnya.
Dan untuk pembagian kios mereka mempunyai empat los dan sesuai dengan registrasi yang ada akan dikembalikan empat juga. Bahkan yang memiliki dua dan sesuai dengan registrasi yang ada juga sama akan diberikan dua juga. “Mereka (pedagang) misalnya berdampingan atau jejer tidak masalah supaya nantinya dengan penataan retribusi maupun penataan listrik lebih gampang untuk menarik retribusi kepada mereka,” katanya.
Sedangkan untuk pedagang yang sifatnya musiman, tambahnya, akan ditempatkan dilantai dua, karena kondisi yang berada didepan ini kurang bagus atau berserakan dan lokasi tersebut nantinya akan dilakukan penataan oleh DPU berkaitan dengan saluran. “Di depan itu memang masih belum tertata sehingga karena ada saluran maka akan dilakukan penataan oleh DPU,” imbuhnya.
Kemudian pada 18 Januari mendatang, untuk tempat relokasi mulai depan kelurahan sampai dengan depan perbatasan Rusunawa sudah harus dibongkar sehingga aktifitas bisa berjalan normal di Pasar Waru Indah Baru. “Para pedagang sudah harus bisa menempati tempat tersebut secepatnya dan masuk ke dalam semua,” paparnya.
Jumlah pedagang di Pasar Waru Indah Baru untuk pedagang los berjumlah 511 dan untuk pedagang kios berjumlah 58. Fajar optimistis dengan jumlah tersebut masih ada sisa, sehingga apabila masih kurang akan ditempatkan di lantai II dan lebih lebar. “Karena konsep kami membangun lantai II apabila ada lantai III digunakan untuk daerah perkantoran,” imbuhnya.
Fajar mengaku untuk pasar yang memiliki lantai III itu ada di beberapa pasar seperti Pasar Sampangan, Bulu, Pasar Jrakah karena untuk pasar ini lantai satunya basemen, sedangkan lantai II dan III juga ramai. “Jadi bukan lantai III itu sepi tetapi tergantung situasinya miisalnya pasar pedurungan justru yang ramai lantai II lantai I sepi,” katanya.
Beberapa pasar yang sudah dilakukan penataan di Kota Semarang, seperti Pasar Srondol sudah dilakukan penataan losnya berjumlah 16 dan kiosnya berjumlah 10. Pasar Srondol itu sendiri merupakan pasar tradisional dan untuk lokasi UMKM yang berjumlah 10 tersebut akan dilakukan koordinasi dengan Dinas Perindustrian. “Kami masih ajak rapat lagi daerah-daerah mana yang membutuhkan,” katanya.
Kemudian pada minggu ketiga, akan melakukan sosialisasi memasukkan Pasar Yaik baru ke MAJT dan PKL Suryo Kusumo akan dilakukan pada minggu ke-4. “Sehingga kami harapkan pada Januari sudah clear tidak ada permasalahan terkait dengan relokasi sehingga semua pedagang sudah kami masukkan kedalam pasar-pasar baru dan yang mereka relokasi kami masukkan ke tempat relokasi yang sudah jadi,” pungkasnya.
Salah seorang pedagang, Slamet Prawiro Dhirdjo, 65, mengaku merasa senang bisa mengikuti pengundian lapak ini karena bersifat fair dan terbuka karena semua pedagang bisa mengetahui dan melihat secara langsung. “Sangat senang bisa mengikuti dan secepatnya pindah sehingga tidak kehujanan dan barang dagangan aman,” kata penjual sembako itu.