1. HOME
  2. KABAR SEMARANG

Pemkot Semarang Terus Kembangkan Ekonomi Kreatif Masyarakat

"Dengan demikian, produk-produk unggulan Kota Semarang menjadi lebih luas pemasarannya,"

Ketua Dekranasda Kota Semarang Tia Hendrar Prihadi berfoto bersama usai diskusi tentang ekonomi kreatif bersama Rumah Kreatif BUMN BRI beberapa waktu lalu.. ©2016 Merdeka.com Editor : Nur Salam | Contributor : Andi Pujakesuma | Minggu, 13 Januari 2019 18:16

Merdeka.com, Semarang - Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang terus mengembangkan ekonomi kreatif di masyarakat. Dengan menggandeng berbagai pihak, Pemkot Semarang menggenjot pertumbuhan ekonomi kreatif di Kota Lunpia ini.

Salah satunya bersama Bank Rakyat Indonesia (BRI) dengan mendirikan Rumah Kreatif BUMN (RKB) BRI. RKB BRI ini menjadi salah satu upaya pengembangan ekonomi kreatif di Kota Semarang.

"Saya berharap Rumah Kreatif BUMN BRI ini dapat berperan sebagai pusat data, informasi sekaligus edukasi pengembangan dan digitalisasi UMKM di Kota Semarang sebagai tuntutan kemajuan zaman. Dengan demikian, produk-produk unggulan Kota Semarang menjadi lebih luas pemasarannya," kata Ketua Dekranasda Kota Semarang, Krisseptiana Hendrar Prihadi.

Tia, sapaan akrab Krisseptiana, menambahkan, keberadaan RKB BRI tersebut diharapkan akan dapat meningkatkan kapasitas dan kapabilitas UMKM dalam mengembangkan peluang usaha yang mereka miliki melalui pasar digital atau e-commerce. ”Jangan khawatir tentang modal, karena Pemerintah Kota Semarang melalui Dinas Koperasi memiliki Program Kredit Wibawa dengan suku bunga 3% per tahun,” imbuhnya.

Sinergitas ini, lanjut dia, menegaskan adanya konsep Bergerak Bersama yang diusung Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi (Hendi) dalam membangun kota Semarang. Hendi pun menyambut baik atas kerja sama yang terjalin antara RKB BRI dengan Dekranasda Kota Semarang.

Hendi mengatakan, UMKM di Kota Semarang saat ini mendapat banyak keuntungan sehingga harus memiliki semangat pengembangan diri yang tinggi. Pasalnya, tak hanya tentang aksesibilitas jalur perdagangan yang terbuka, UMKM di Kota Semarang juga mendapatkan fasilitas kredit murah tanpa agunan melalui program Kredit Wibawa serta bisa memanfaatkan sentra-sentra UMKM yang dibangun oleh Pemkot Semarang, seperti yang terdapat di Srondol dan kawasan Kota Lama.

Fasilitas-fasilitas tersebut, tidak didapatkan oleh UMKM di Kota Semarang sebelumnya. Terbukti, berbagai fasilitas tersebut mampu memberikan kontribusi positif bagi pertumbuhan sektor UMKM di Kota Semarang.

Di akhir tahun 2018, tercatat peningkatan jumlah UMKM 1,71% setiap tahunnya dengan pergerakan asset hingga Rp7,5 miliar. “Maka hal ini perlu kita akselarasi dengan teknologi dan digitalisasi yang menggerakkan ekonomi Semarang sehingga memberikan kemudahan memajukan Kota Semarang," jelas Hendi.

(NS) Laporan: Andi Pujakesuma
  1. Pemkot Semarang
KOMENTAR ANDA