1. HOME
  2. KABAR SEMARANG

Semarang kukuhkan diri sebagai Kota Fashion

"Acara ini menjadi tanda bahwa Kota Semarang telah memproklamirkan diri sebagai salah satu Kota Fashion di Indonesia,"

Sejumlah jajaran petinggi Pemkot Semarang termasuk istri Wali Kota Semarang, Krisseptiana Hendrar Prihadi dan Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryati Rahayu saat ikut tampil dalam acara Fashion Parade, Sabtu (14/4) malam.. ©2016 Merdeka.com Editor : Nur Salam | Contributor : Andi Pujakesuma | Minggu, 15 April 2018 16:20

Merdeka.com, Semarang - Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang menggelar Fashion Parade dan Pameran Fashion Kota Semarang 2018. Sejumlah karya fashion ternama ditampilkan dalam acara yang dihelat di kawasan Kota Lama Semarang itu.

Melalui rancangan karya batik khas Semarangan, sejumlah desainer asal Kota Lunpia diminta melakukan inovasi dan kreativitasnya dalam sebuah kreasi busana yang apik. Tak jarang, karya-karya desainer tersebut mampu membuat mata pengunjung terpesona.

Apalagi, tidak hanya model yang tampil mengenakan aneka pakaian indah. Sejumlah jajaran petinggi Pemkot Semarang termasuk istri Wali Kota Semarang, Krisseptiana Hendrar Prihadi dan Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryati Rahayu juga ikut tampil dengan kostum menawan.

Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryati Rahayu, dalam acara tersebut menegaskan, batik Semarangan harus bisa bersaing dengan batik dari daerah lain, dengan kreasi dan inovasi sebuah busana. "Acara ini menjadi tanda bahwa Kota Semarang telah memproklamirkan diri sebagai salah satu Kota Fashion di Indonesia," kata dia, Sabtu (14/4) malam.

Hevearita menambahkan, acara tersebut selain dalam rangka peringatan HUT Kota Semarang, juga untuk menarik dan menyosialisasikan kepada masyarakat tentang busana-busana yang dihasilkan dari corak batik Semarangan. "Banyak sekali potensi yang dimiliki kota ini, salah satunya dari fashion," tegasnya.

Sedangkan dalam kegiatan itu, Hevearita menyebutkan tidak akan terpaku pada satu lokasi ikonik di Semarang yakni Kota Lama. Ke depan, tidak menutup kemungkinan acara serupa digelar di lokasi lain, seperti Kampung Pelangi dan Pasar Semarangan.

“Jadi ada yang baru nanti, kaya di sini (Kota Lama) motif batiknya ada Marabunta, Lawang Sewu. Nah, ketika berbeda tempat inilah, para desainer maupun pelaku IKM (Industri Kecil Menengah) juga harus mendesain sesuai lokasi tempatnya,” imbuhnya.

Selain menggelar Fashion Parade, salah satu bentuk dukungan pemerintah kota adalah dengan menyiapkan tempat Galeri Industri Fashion. Nantinya, lokasi itu dapat digunakan sebagai tempat penjualan hasil olahan kreasi fashion, mulai dari kain dasar batik hingga busana batik siap pakai.

“Kami akan terus menyelenggarakan kegiatan rutin seperti ini minimal sebulan sekali. Tidak melulu soal fashion mungkin kegiatan anak muda lainnya seperti teater atau lain sebagainya yang mana dinas akan kami minta dukung,” pungkasnya.

(NS) Laporan: Andi Pujakesuma
  1. Peristiwa
KOMENTAR ANDA