"Lalu saya belok, diminta lurus, saya maksa belok, masa nggak boleh, lho baru ketemu kondisinya yang nggak karuan,"
Merdeka.com, Semarang - Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi meminta warganya tidak melakukan persiapan yang terkesan mengada-ada saat dirinya blusukan ke sejumlah lokasi. Sebab, tujuannya blusukan yang dilakukannya adalah untuk mengecek kondisi sesungguhnya dari suatu wilayah, bukan direkayasa.
Hal itu disampaikan Hendi, sapaan akrab Hendrar Prihadi, saat blusukan di Kelurahan Tawangmas, Semarang Barat, belum lama ini. Di lokasi itu, dia meminta agar warga tidak perlu menata lingkungannya sebaik mungkin saat hanya akan didatanginya.
Alih-alih ingin ditunjukkan wilayah yang bersih dan tertata, Hendi justru mendorong warga untuk menunjukkan padanya hal-hal yang kurang di wilayah yang dikunjunginya.
Saat di Tawangmas, Hendi menemukan kejanggalan. Saat itu, dirinya sempat senang dengan kondisi wilayah setempat setibanya di Kelurahan Tawangmas, karena bersih tertata.
Namun dirinya lantas berbelok arah keluar dari jalur yang disiapkan untuk kedatangannya. Dan yang dijumpai sesuai prediksinya, Hendi mendapati kondisi wilayah yang berbeda dari kondisi di sekitar jalur kedatangannya menuju lokasi dialog dengan warga.
"Waktu lewat pertama, saya senang karena wilayahnya bersih, salurannya lancar, tanamannya ijo royo-royo, cocok sama keinginan saya. Lalu saya belok, diminta lurus, saya maksa belok, masa nggak boleh, lho baru ketemu kondisinya yang nggak karuan," kata dia.
Dari situ, Hendi menyadari bahwa ada yang telah menyiapkan sedemikian rupa saat dirinya blusukan.
"Ternyata, karena saya mau datang jadi disiap-siapkan. Lingkungan baik itu bukan untuk Pak Hendi, kalau memang kurang baik ya ayo dibenahi bapak/ibu, tidak perlu dipersiapkan (tapi mengada-ada)," pintanya.
Di sisi lain, dalam kesempatan tersebut Hendi menjelaskan bahwa salah satu permasalahan yang menjadi fokusnya di wilayah Tawangmas adalah sering munculnya genangan air cukup dalam saat hujan turun.
"Hari ini sub drainase Madukoro-Karangayu-BKB kita kerjakan penambahan kapasitas pompanya dari 2.000 liter/detik jadi 10.000/detik dengan anggaran Rp36 miliar, tapi masih ada genangan karena saluran di kampung tersumbat. Jadi, hari ini sebenarnya saya mau cek," jelas Hendi.
Hendi pun menekankan bahwa konsep pembangunan "Bergerak Bersama" yang saat ini diusung oleh dirinya, hanya dapat berjalan dengan keterbukaan dari semua pihak. Untuk itu dirinya mengharapkan adanya komunikasi yang baik, terbuka dan sejajar dalam membangun Kota Semarang sekarang.
"Insyaallah bersama-sama kita bisa bangun Semarang yang lebih baik dan lebih hebat," tutupnya disambut riuh tepuk tangan warga Tawangmas yang hadir.