Merdeka.com, Semarang - Pembangunan Pasar Johar yang masuk dalam bangunan cagar budaya akan mulai dikerjakan. Tahun ini, proyek pembangunan pasar peninggalan masa Kolonial Belanda itu mulai dilelangkan.

Sekretaris Dinas Tata Ruang (Distaru) Kota Semarang, M Irwansyah mengatakan, untuk lelang pembangunan Pasar Johar tersebut, telah dilakukan oleh tim satuan kerja (Satker) pemerintah pusat. "Tahun ini sudah dilelangkan, kami berharap segera didapat pemenangnya sehingga pekerjaan fisik dapat segera dilakukan," kata Irwansyah, Jumat (4/5).

Proyek yang dilelangkan tersebut, lanjut dia, mendapat bantuan dana dari pemerintah pusat sebesar Rp 170 miliar. Ditargetkan, pembangunan dapat selesai pada akhir 2019 mendatang. "Sehingga sesuai harapan Wali Kota Semarang, bahwa awal tahun 2020 semua pedagang sudah kembali menempati Pasar Johar yang terbakar mei 2015 lalu itu," terangnya.

Anggaran sebesar Rp 170 miliar dari pemerintah pusat itu, kata Irwansyah, hanya untuk pembangunan Pasar Johar Tengah dan Utara. Sementara untuk Johar Selatan, belum akan dikerjakan dalam waktu dekat. "Untuk Johar Selatan kami tidak tahu apakah nanti akan dibiayai oleh anggaran Pemkot Semarang atau akan kembali dibantu dari kementerian. Yang jelas untuk tahun ini, yang akan dikerjakan adalah Johar Tengah dan Johar Utara," tegasnya.

Irwansyah menerangkan, proyek pembangunan Pasar Johar sudah dimulai beberapa tahun lalu. Pemkot Semarang sendiri telah menggelontor anggaran Rp 50 miliar untuk pemasangan penguat bangunan supaya tidak roboh. "Nantinya, yang dari kementerian ini tinggal melanjutkan saja sampai tuntas. Baik dari pondasi sampai atap dan lain sebagainya," imbuhnya.

Irwansyah menambahkan, pembangunan Pasar Johar akan mengacu pada peraturan kecagarbudayaan. Nantinya, bangunan pasar akan dikembalikan seperti semula. "Bahkan nantinya kami akan turunkan lantai pasar tersebut hingga 1 sampai 1,5 meter untuk mengembalikan kondisi bangunan seperti desain awal," pungkasnya.