1. HOME
  2. KABAR SEMARANG

Tekan pengangguran, Hendi terus tingkatkan sektor UMKM

“Permasalahan yang sering di hadapi UMKM adalah permodalan dan pemasaran. Permodalan kami siap membantu..."

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengunjungi stand UKM yang berpartisipasi dalam Gebyar UKM Indonesia di Gedung Lokrakrida lantai 8 Balai Kota Semarang, Selasa (2/10).. ©2016 Merdeka.com Editor : Nur Salam | Contributor : Andi Pujakesuma | Selasa, 02 Oktober 2018 15:33

Merdeka.com, Semarang - Pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di tuntut agar terus berinovasi dalam memasarkankan produk usahanya. Inovasi tersebut haruslah disesuaikan dengan zaman sekarang yang mayoritas konsumennya kaum milenial yang melek akan informasi teknologi.

Hal itu diungkapkan Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi saat mebuka Gebyar UMKM Zaman Now di Ruang Lokakrida lantai 8 Kompleks Balai Kota Semarang, Selasa (2/10)

“Angka pengangguran khususnya di Kota Semarang tidak bisa dikatakan kecil karena masih tercatat 6,8%. Angka inilah yang patut diuraikan bersama-sama, salah satunya dengan menciptakan lapangan pekerjaan, mengembangkan semangat berwirausaha, maupun menjadi pengusaha," tegas Wali Kota Semarang yang akrab disapa Hendi tersebut.

Hendi mengatakan, menjadi pengusaha bisa dimulai dari bawah dan bisa dilakukan tanpa modal. Salah satu caranya adalah dengan berjualan konsep, jualan diferensiasi dan jualan ide yang bisa menghasilkan lapangan pekerjaan.

Setelah siap dengan ide barulah mengembangkan dengan sarana teknologi informasi dan ditambah dengan kreativitas, konsep yang jelas dan keberanian.

“Permasalahan yang sering di hadapi UMKM adalah permodalan dan pemasaran. Permodalan kami siap membantu dengan Kredit Wibawa, sedangkan pemasaran UMKM diharapkan mengembangkan dengan cara-cara terkini, misalnya dengan mengembangkan informasi teknologi atau secara online, sehingga bisa memasarkan hingga luar negeri,” harapnya.

Sementara itu, Ketua Dekranasda Kota Semarang, Krisseptiana Hendrar Prihadi menambahkan, UMKM Kota Semarang Zaman Now tidak hanya memasarkan produknya di tingkat kelurahan/kecamatan maupun kota saja. Namun mereka sudah dituntut untuk mulai membangun kinerja yang luar biasa agar bisa go internasional.

“Menjadi UMKM yang go internasional tidaklah mudah, harus menguasai produk, pemasaran dan permodalannya. Pemasaran harus didukung promosi yang bagus di era digital seperti ini, sehingga UMKM akan bisa menjadi go internasional," jelasnya.

Tia, sapaan akrab Krisseptiana pun berharap UMKM Kota Semarang tidak menggunakan cara-cara konvensional dalam membangun jejaring pemasaran. Akan tetapi mereka sudah menggunakan aplikasi-aplikasi khusus untuk memudahkan marketingnya tidak di lokal saja tetapi juga secara internasional.

Pada kesempatan tersebut dilakukan penyerahan penghargaan ICSB Presidential Award (International Council for Small Business) kepada instansi yang mendukung perkembangan UMKM di Kota Semarang selama setahun terakhir.

Pada pemberian penghargaan itu, kategori police maker diberikan kepada Dinas Koperasi dan UMKM Kota Semarang dan Dekranasda Kota Semarang. Sedangkan Kategori bisnis particioner diberikan kepada 5 perusahaan Phapros, Sriboga, PLN Distribusi JAteng dan DIY, Bank Jateng dan Universitas Stikubank (Unisbank) Semarang.

(NS) Laporan: Andi Pujakesuma
  1. Peristiwa
  2. Pemkot Semarang
KOMENTAR ANDA