1. HOME
  2. KABAR SEMARANG

Dari awal 2018 ada 703 barang milik penumpang tertinggal di BRT Trans Semarang

"Petugas kami, baik yang berada di dalam bus maupun shelter jika menemukan barang tertinggal segera menginformasikan kepada Control Center Room,"

Petugas BRT mengembalikan barang milik penumpang yang tertinggal di dalam bus.. ©2016 Merdeka.com Editor : Nur Salam | Contributor : Andi Pujakesuma | Rabu, 03 Oktober 2018 15:14

Merdeka.com, Semarang - Bus Rapid Transit (BRT) Trans Semarang saat ini menjadi primadona warga Kota Semarang. Setiap hari, ribuan masyarakat menggunakan moda transportasi umum yang murah namun nyaman itu.

Saking banyaknya penumpang, ada saja kisah unik yang terjadi. Hal yang kerap terjadi adalah penumpang yang lalai dengan barang bawaannya, sehingga tertinggal di dalam armada BRT yang ditumpangi.

Kepala BLU Trans Semarang, Ade Bhakti mengatakan, selama tahun 2018 ini sudah ada 703 barang yang tertinggal di BRT Trans Semarang. Sejumlah barang itu tertinggal baik di dalam bus maupun di shelter.

"Tercatat jumlah barang yang tertinggal sebanyak 703 buah. Barang yang tertinggal juga bervariasi, mulai handphone, dompet, tas, helm serta barang kecil lainnya seperti kunci kendaraan, dokumen hingga sepatu," kata dia.

Selain barang yang tertinggal, selama 2018 petugas juga mencatat sebanyak 4 orang terpisah dgn suami/istrinya saat perjalanan di dalam armada. Hal ini terjadi karena saat kondisi bus penuh, penumpang tersebut tertidur dalam bis dan saat bersamaan istri/suami telah turun di shelter transit.

"Dengan kesigapan dan komunikasi antar petugas, penumpang tersebut kembali dapat dipertemukan dengan keluarganya," tambahnya.

Ade menyampaikan, pihaknya telah memiliki SOP terkait barang-barang penumpang yang tertinggal di dalam bus atau di dalam shelter.

"Petugas kami, baik yang berada di dalam bus maupun shelter jika menemukan barang tertinggal segera menginformasikan kepada Control Center Room (CC Room). Selanjutnya dari CC Room akan diumumkan melalui HT dan seluruh radio di armada," jelas Ade.

Hal ini juga berlaku saat penumpang menginformasikan barang yang telah tertinggal. Informasi yang diterima petugas akan ditindaklanjuti untuk ditelusuri.

“Tidak semua barang yang tertinggal diambil oleh pemiliknya. Barang tertinggal seperti makanan biasanya tidak ada penumpang yang mencari. Berbeda dengan barang berharga seperti dompet, HP, helm, tas, biasanya segera dilaporkan kepada petugas,” tuturnya.

Rata-rata, pengguna jasa BRT Trans Semarang dalam sehari mencapai 31.000 orang. Pengguna jasa yang kian meningkat, seiring dengan kemudahan bertransaksi dalam pembayaran.

Saat ini untuk pembayaran selain dengan pembayaran tunai, pengguna jasa dapat menggunakan transaksi non tunai dengan E-BRT, BRIZZI, Tapcash, Tcash, OVO, dan GO-PAY. Promo Pembayaran dengan GO-PAY hanya Rp9, hingga 31 Oktober 2018 dan promo pembayaran dengan Tcash mendapat diskon 50% hingga akhir tahun.

Ade menyatakan, target penumpang Trans Semarang pada tahun 2018 sebanyak 12.847.536 orang penumpang, meliputi 7.030.816 penumpang umum dan 5.816.720 penumpang pelajar. "Jika dirupiahkan total target pendapatan tahun 2018 adalah Rp.30.424.576.000," pungkasnya.

(NS) Laporan: Andi Pujakesuma
  1. Layanan Publik
  2. Peristiwa
KOMENTAR ANDA