Meski tidak ada obatnya, namun Thalasemia bisa dicegah dengan menjaga pola hidup sehat.
Merdeka.com, Semarang - Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengajak masyarakat untuk menjaga kesehatan agar terhindar dari penyakit Thalasemia. Penyakit ini menjadi sorotan karena belum ada obatnya. Thalasemia adalah penyakit genetik yang diturunkan melalui darah keluarga.
Meski tidak ada obatnya, namun Thalasemia bisa dicegah dengan menjaga pola hidup sehat. Karena itu, pemerintah kota Semarang mengimbau semua pihak ikut terlibat dalam gerakan pencegahan. Salah satu gerakan pencegahan dilakukan oleh Rotary Club.
"Rotary mampu menerjemahkan pola pembangunan bergerak bersama ini dengan baik. Saya ucapkan selamat kawan Rotary mudah-mudahan hal ini bisa diadopsi oleh organisasi kemasyarakatan yang lain. Membangun dan memberdayakan masyarakat adalah urusan pemerintah yang membutuhkan waktu lama, dengan partisipasi seperti ini penyakit Thalasemia yang hingga sekarang belum bisa disembuhkan tapi bisa dicegah dengan upaya-upaya preventif untuk warga semarang, dengan kepedulian dari Rotary untuk mengurangi penyakit ini," kata Hendrar Prihadi dalam acara talkshow yang digagas oleh Rotary Club bertajuk Cegah Thalasemia di Area 123 Semarang dan Sekitarnya, Sabtu (20/1).
Thalasemia merupakan salah satu penyakit yang menjadi momok masyarakat sekarang. Penyakit itu termasuk kategori 5 penyakit yang menelan biaya terbesar, setelah penyakit jantung, ginjal, kanker, liver dan thalasemia.
"Salah satunya dengan program kesehatan yang bernama Universal Health Coverage (UHC) yang mana semua warga Semarang yang sakit termasuk apabila sakit Thalasemia ditanggung gratis biaya pengobatannya di kelas 3 rumah sakit se-Kota Semarang. Selain itu dengan program konter (Konsul Dokter) melalui nomer WA 08112900132 di sini bisa tanya tentang semua persoalan kesehatan selama 24 jam," kata Hendi.
Sementara Ketua Penyelenggara Rotary Dyah Anggraeni mengatakan, tujuan penyelenggaraan talkshow adalah memberikan sosialisasi kepada sasaran Thalasemia seperti calon pasangan yang akan menikah, mahasiswa, remaja, dan organisasi wanita se-Kota Semarang dan screening apakah membawa bibit/ karir penyakit Thalasemia atau tidak. Dyah menambahkan beberapa hal yang telah dilakukan Rotary dalam meminimalisasi penyakit Thalasemia. Antara lain melakukan sosialisai dari November 2017 sampai Januari 2018 pada 1.300 peseta.
Pembiayaan dalam bentuk subsidi pemeriksaan screening Thalasemia sebesar Rp 150.000 sampai dengan Juni 2018. Selain itu konseling genetika gratis.
Dalam acara itu dilakukan penandatanganan komitmen gerakan cegah Thalasemia bersama Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, perwakilan perguruan tinggi Kota Semarang, Departemen Agama, Dinas Kesehatan, dan TP PKK Semarang.