1. HOME
  2. KABAR SEMARANG

2019, proyek normalisasi Sungai Beringin dikerjakan

"Nantinya, normalisasi kami lakukan dengan melebarkan sungai menjadi 35 meter..."

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana, Rubhan Ruziyanto (dua dari kiri) saat meninjau proyek normalisasi sungai, belum lama ini.. ©2016 Merdeka.com Editor : Nur Salam | Contributor : Andi Pujakesuma | Kamis, 19 April 2018 19:46

Merdeka.com, Semarang - Proyek normalisasi Sungai Beringin yang membentang di Kecamatan Ngaliyan dan Tugu akan segera dilaksanakan. Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali-Juwana, Rubhan Ruziyanto mengatakan, proyek normalisasi sungai di wilayah barat Kota Semarang itu akan dimulai pada tahun 2019.

"Tahun ini proyek sudah diajukan ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk dilelangkan. Target kami, 2019 pekerjaan fisik sudah dilaksanakan," kata Rubhan, Kamis (19/4).

Rubhan menambahkan, sesuai kontrak nantinya proyek akan berlangsung selama tiga tahun. Anggaran untuk proyek tersebut, sudah ditetapkan, yakni Rp 177 miliar. "Nantinya, normalisasi kami lakukan dengan melebarkan sungai menjadi 35 meter dengan ketinggian dari muka air sungai sampai parapet setinggi 4 meter,” imbuhnya.

Dia menjelaskan, Sungai Bringin memiliki panjang yang relatif pendek sekitar 20 kilometer dari hulu sampai ke hilir. Namun demikian, seiring waktu mengalami penyempitan badan sungai, sehingga sering melimpas ke pemukiman warga ketika banjir datang.

"Memang badan sungai saat ini sangat kecil dan selalu banjir saat hujan deras di wilayah atas. Nantinya parapet juga akan kami tinggikan menjadi 4 meter dari muka air sungai,” jelasnya.

Disinggung terkait pembebasan lahan, pihaknya mengakui jika proses pembebasan lahan belum rampung. Bahkan dari 302 bidang tanah atau 13,5 hektar yang akan digunakan, baru 145 bidang atau sekitar 8,1 Hektar yang sudah dibebaskan. "Sehingga menyisakan sekitar 5,4 hektar lagi yang belum selesai pembebasannya," terangnya.

Rubhan meminta Pemkot Semarang untuk mengebut proses pembebasan lahan tersebut. Sebab menurutnya, proses pembebasan menjadi wewenang Pemkot Semarang. “Memang kami butuh lahan relatif lebih besar dari yang dibebaskan karena patokan kami tentang banjir bandang lima puluh tahunan. Saya berharapnya persoalan sosial termasuk pembebasan lahannya segera selesai, karena di bantaran sungai banyak hunian mereka butuh direlokasi,” pungkasnya.

Seperti diketahui, Sungai Beringin merupakan salah satu sungai besar yang sering mengalami limpasan ketika banjir. Tidak jarang pula warga yang tinggal dipemukiman tersebut mengalami banjir yang parah mencapai satu meter lebih. Bahkan sungai yang melintas di atas jalur Pantura wilayah Semarang ini sering melumpuhkan jalur padat pantai utara Jawa Tengah. Oleh karena itu, pelaksanaan normalisasi sungai menjadi salah satu langkah yang tepat dan harus segera direalisasikan.

(NS) Laporan: Andi Pujakesuma
  1. Infrastruktur
KOMENTAR ANDA