1. HOME
  2. KABAR SEMARANG

Antisipasi jembatan ambruk, DPU Kota Semarang pasang sensor

"Jadi nantinya dapat dilihat dan diidentifikasi apakah jembatan itu sehat atau tidak. Langsung dapat dipantau melalui sistem..."

Kepala DPU Kota Semarang, Iswar Aminudin. ©2016 Merdeka.com Editor : Nur Salam | Contributor : Andi Pujakesuma | Minggu, 06 Mei 2018 16:41

Merdeka.com, Semarang - Mengantisipasi jembatan ambruk seperti yang terjadi di Tuban Jawa Timur, Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang akan memasang alat sensor di sejumlah jembatan.

Kepala DPU Kota Semarang, Iswar Aminudin mengatakan, pengadaan alat sensor jembatan itu sudah diajukan dan saat ini dalam proses lelang. Pihaknya menargetkan tahun depan sensor tersebut sudah terpasang.

"Karena anggarannya cukup mahal, untuk sementara sebagai percobaan tahun ini kami mengajukan satu alat. Nantinya, alat sensor itu akan kami pasang di Jembatan Kaligarang yang melintas di atas sungai Banjir Kanal Barat (BKB)," kata Iswar, Minggu (7/5).

Iswar menerangkan, sensor yang akan dipasang tersebut nantinya akan terkoneksi dengan sistem. Sensor itu bertugas untuk memperlihatkan kelendutan jembatan. "Jadi nantinya dapat dilihat dan diidentifikasi apakah jembatan itu sehat atau tidak. Langsung dapat dipantau melalui sistem yang sudah kami siapkan," tegasnya.

Untuk satu alat sensor lanjut, Iswar, harganya memang cukup mahal berkisar Rp 500 juta. Nantinya, dia akan memasang alat sensor tersebut ke sejumlah jembatan vital yang cukup besar.

"Untuk jembatan di Kota Semarang yang menjadi tanggungjawab kami sekitar 300 jembatan. Namun tidak semua jembatan besar, jadi nanti alat sensor itu hanya akan kami pasang di jembatan-jembatan berukuran besar," terangnya.

Adapun sejumlah jembatan besar di Kota Semarang, kata dia, seperti Jembatan Kaligarang, Jembatan Citarum, Jembatan Tinjomoyo, Jembatan Lemahgempal dan sebagainya. "Nantinya, di sejumlah jembatan besar itulah alat sensor akan kami pasangkan. Untuk sementara, baru satu jembatan yakni Kaligarang," tegasnya.

Selain pemasangan alat sensor, pihaknya akan rutin melakukan pengecekan terhadap kondisi jembatan. Menurutnya, pengecekan rutin dilakukan khususnya mengecek bantalan karet jembatan (elastomer).

"Soalnya yang biasa cepat aus itu elastomernya. Kalau salah satu sisi jembatan elastomernya aus, maka jembatan akan njomplang dan rawan ambruk. Jadi sambil menunggu pemasangan alat sensor di seluruh jembatan besar, kami selalu rutin melakukan pengecekan elastomer jembatan-jembatan di Kota Semarang," pungkasnya.

(NS) Laporan: Andi Pujakesuma
  1. Infrastruktur
  2. Pemkot Semarang
KOMENTAR ANDA