"Kota Semarang sendiri dalam Penilaian Pembangunan Daerah tersebut bersaing dengan kota-kota lainnya di Indonesia,"
Merdeka.com, Semarang - Tim Penilai Pembangunan Daerah (PPD) Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) bertandang ke Kota Semarang, Senin (1/4). Bukan tanpa alasan, kota yang dipimpin oleh Wali Kota Hendrar Prihadi tersebut ditetapkan Bappenas sebagai 1 dari 10 Kota dengan pembangunan daerah terbaik di Indonesia.
"Saat ini, kami semua ada di Kota Semarang untuk melakukan verifikasi serta kunjungan lapangan sebagai tahapan penilaian ke-5. Dan Kota Semarang telah berhasil masuk di 10 besar, saya ucapkan selamat,” kata perwakilan Bappenas, Agustin Arry Yanna.
Agustin mengatakan, masuknya Kota Semarang sebagai satu dari 10 Kota dengan pembangunan daerah terbaik di Indonesia merupakan hasil dari penilaian tim PPD Bappenas. Dalam penilaian itu, tim secara detail mengamati proses perencanaan pembangunan hingga inovasi yang dilakukan.
Agustin pun meyakinkan jika tim penilai berasal dari lintas sektoral yang sangat independen, sehingga kredibilitasnya bisa dipertanggungjawabkan. Adapun nantinya dari 10 kota yang sudah ditetapkan sebagai daerah dengan pembangunan terbaik di Indonesia tersebut, akan diurutkan secara peringkat hingga mendapatkan yang terbaik.
"Kota Semarang sendiri dalam Penilaian Pembangunan Daerah tersebut bersaing dengan kota-kota lainnya di Indonesia, antara lain Kota Makassar, Kota Yogyakarta, dan Kota Denpasar," terangnya.
Sementara itu, Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi menyatakan bangga karena Kota Semarang dinilai sebagai salah satu dari 10 kota dengan pembangunan daerah terbaik di Indonesia. Pasalnya, wali kota yang akrab disapa Hendi tersebut mengakui jika Kota Semarang tak memiliki anggaran pembangunan daerah sebesar kota-kota besar lainnya di Indonesia.
"Saya meyakini keberhasilan ini merupakan buah dari konsep pembangunan Bergerak Bersama, yang setiap elemen di Kota Semarang memiliki andil besar dalam pembangunan saat ini," kata dia.
Hendi bercerita, guna melalui percepatan pembangunan, di tahun 2013 dirinya juga mendorong dan memastikan sistem Smart City berjalan. Hal itu penting untuk pelayanan dan proses pembangunan yang lebih cepat, responsif, transparan dan bersih.
“Sebagai upaya optimalisasi dan percepatan pembangunan, di tahun 2013 kami canangkan smart city. Kami tidak punya anggaran untuk itu, maka kami gandeng sektor privat dalam penyediaan jaringan internet yang merata, sebagai dasarnya,” paparnya.
Hendi juga menguraikan bahwa peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Semarang juga merupakan bukti konsep pembangunan Bergerak Bersama berjalan dengan baik. Tercatat pada pahun 2012, PAD Kota Semarang hanya sebesar Rp779 miliar. "Angka itu terus meningkat, di mana pada tahun 2018 meningkat pesat menjadi Rp2,1 triliun," pungkasnya.