“Hari ini saya melihat kecenderungan penyebab masalahnya ada dua, yang pada hari ini kami minta perhatian betul dari masyarakat."
Merdeka.com, Semarang - Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi geleng-geleng kepala ketika melihat adanya sejumlah drainase yang tidak berfungsi oleh sampah hingga semen. Kejadian tersebut terjadi saat Wali Kota Semarang yang akrab disapa Hendi tersebut berkeliling ke wilayah Kebonagung, Semarang Timur Kota Semarang pada Selasa (2/4) pagi.
Pagi itu, Hendi memang secara khusus mendatangi wilayah tersebut. Hal itu sebagai upaya tindak lanjut atas laporan masyarakat, terkait seringnya terjadi genangan air di daerah itu.
Hendi pun mencermati setidaknya ada permasalahan lingkungan yang membuat air hujan yang menggenang terus terjadi. Permasalahan yang ditemuinya adalah karena adanya bangunan berada di atas saluran air, dan kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan.
“Hari ini saya melihat kecenderungan penyebab masalahnya ada dua, yang pada hari ini kami minta perhatian betul dari masyarakat. Pertama karena adanya beberapa ruko yang menutup saluran air. Kedua karena adanya beberapa saluran penuh dengan sampah,” kata dia.
Pihaknya mengatakan akan segera menindaklanjuti dengan menerjunkan alat berat untuk mengatasi persoalan saluran itu. “Kepala Dinas PU akan upayakan alat berat untuk didatangkan, sudah termasuk solar dan operator. Saya minta tiga minggu harus bersih,” tegasnya disambut tepuk tangan warga Kebonagung.
Adapun dengan bantuan alat berat untuk membersihkan saluran tersebut, diharapkan sejalan dengan peningkatan kesadaran masyarakat untuk disiplin menjaga kebersihan dan mengelola sampah. “Kita butuh bantuan dan kesadaran dari masyarakat. Karena sampah yang menutupi saluran-saluran air ini asalnya bukan dari Pemerintah, tapi dari masyarakat sendiri,” pesannya.
Selain meninjau permasalahan lingkungan yang ada, Hendi juga menemui sejumlah masyarakat pengguna fasilitas berobat gratis yang disediakan oleh Pemerintah Kota Semarang. "Tadi ada dua anak penderita kelumpuhan yang alhamdulillah bisa berobat tanpa dipungut biaya, karena menggunakan fasilitas ambulance hebat dan Universal Health Coverage. Kemudian satu lagi juga ada warga yang menderita kanker bisa berobat gratis. Kalau sudah begini kami dari Pemerintah Kota Semarang merasa senang karena programnya benar-benar tepat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat," paparnya.
Di era kepemimpinan Hendi sebagai Wali, peningkatan kualitas hidup sehat memang menjadi salah satu fokusnya. Berbagai program pun diinisiasi, baik yang yang sifatnya kuratif dengan menyediakan fasilitas berobat gratis melalui Universal Health Coverage, hingga yang bersifat preventif dengan perbaikan kualitas lingkungan permukiman.
Wilayah kumuh Kota Semarang sendiri pada tahun 2015 tercatat ada sebesar 416 hektar. Angka tersebut kemudian berhasil ditangani separuhnya pada tahun 2017 hingga menyisakan 216 hektar. Sedangkan pada tahun 2011 tercatat hanya ada 53,2% keluarga yang memiliki jamban sehat di Kota Semarang, yang kemudian pada tahun 2017 dapat diupayakan meningkat hingga 91,8%.