"Nanti tinggal kita lihat kemampuan masing-masing. Yang paling cocok yang akan kita pakai,"
Merdeka.com, Semarang - Empat investor tertarik untuk mendanai pembangunan proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Semarang Barat. Empat investor tersebut, tiga di antaranya merupakan konsorsium asing dan satu lagi merupakan investor nasional.
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mengatakan, empat calon investor tersebut diperoleh dari 32 investor yang melakukan pendaftaran. Setelah melalui proses administrasi, dinyatakan empat di antaranya lolos sampai tahap selanjutnya.
"Sudah ada empat calon investor yang siap mendanai SPAM Semarang Barat. Nanti tinggal kita lihat kemampuan masing-masing. Yang paling cocok yang akan kita pakai," kata Hendi, sapaan Hendrar Prihadi, usai Rapat Paripurna DPRD Kota Semarang dengan agenda pandangan fraksi terkait Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) SPAM Semarang Barat, Selasa (17/4) malam.
Kerjasama dengan investor ini, lanjut Hendi, nantinya dilakukan melalui mekanisme Kerjasama Pemerintah Bersama Badan Usaha (KPBU). Dalam kerjasama tersebut, nantinya investor dan Pemkot Semarang bersama-sama mengeluarkan dana untuk pembangunan SPAM Semarang Barat yang biayanya ditaksir mencapai Rp 1,1 triliun.
"Nantinya, nilai investasi dari investor itu Rp 450 miliar, sisanya nanti ada bantuan dari pusat melalui Kementerian PUPR, kemudian pakai anggaran APBD Pemkot (Semarang) untuk pembebasan lahan, dan dana dari PDAM sendiri untuk sambungan jaringan ke rumah-rumah," paparnya.
Hendi menjelaskan, SPAM Semarang Barat yang dijadwalkan beroperasi mulai 2021 itu nantinya dibangun secara multiyears mulai 2019 hingga 2020. SPAM Semarang Barat ini akan mampu melayani kebutuhan air 31 kelurahan di tiga kecamatan yaitu Semarang Barat, Ngaliyan dan Tugu.
"Selain itu, juga meng-cover kebutuhan air baku untuk industri yang selama ini masih menggunakan air artetis melalui sumur. Pasalnya, PDAM akan mengalokasikan 20% untuk kebutuhan industri dari total kapasitas yang dihasilkan SPAM Semarang Barat yaitu 1.000 liter per detik," tambahnya.
Nantinya, kata Hendi, SPAM Semarang Barat akan mampu mengaliri 60.000 sambungan. "Saat ini kan coverage PDAM baru 63%. Nah dengan adanya SPAM Semarang Barat ini bisa menambah 20% pelayanan sehingga nanti coverage PDAM menjadi 83%," jelasnya.
Selain meringankan beban anggaran Pemkot Semarang, melalui mekanisme KPBU dengan investor ini maka tarif yang dipatok kepada pelanggan juga lebih murah. Hendi menyebutkan, nantinya tarif yang dikenakan hanya Rp 5.800 per meter kubik. Sedangkan jika pendanaan dilakukan murni oleh investor, maka tarif yang dikenakan mencapai Rp 13.800 per meter kubik.
"Melalui mekanisme KPBU dengan mengajak investor ini supaya nilai pengembalian investor tidak terlalu tinggi. Kalau investor semua dengan nilai Rp 1,1 triliun harga jual terlalu tinggi yaitu Rp 13.800 per meter kubik," ungkapnya.