1. HOME
  2. KABAR SEMARANG

Meriahnya Pagelaran Wayang Guyon Punakawan

“Pagelaran Wayang Guyon di Taman Indonesia Kaya ini merupakan salah satu rangkaian dari perayaan HUT Kota Semarang..."

Pagelaran wayang orang di Taman Indonesia Kaya.. ©2016 Merdeka.com Editor : Nur Salam | Contributor : Andi Pujakesuma | Jum'at, 28 Juni 2019 14:31

Merdeka.com, Semarang - Pemerintah Kota Semarang didukung oleh Bakti Budaya Djarum Foundation menyelenggarakan sebuah pagelaran wayang guyon bertajuk "Punakawan The Peace Maker" di Taman Indonesia Kaya, Jumat (28/6) malam. Acara yang juga tergelar atas kerja sama kelompok seni Wayang Orang Bharata dan Tirang Community itu berlangsung sukses dan meriah.

Pagelaran ini dimeriahkan oleh Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, Wakil Wali Kota Semarang Hevearita G. Rahayu, publik figur seperti Indy Barends dan juga Indra Bekti. Selain itu, ada juga keterlibatan Wayang Jurnalis dari kota Semarang, mulai dari reporter, fotografer, dan presenter lintas media. “Pagelaran Wayang Guyon di Taman Indonesia Kaya ini merupakan salah satu rangkaian dari perayaan HUT Kota Semarang yang jatuh pada 2 Mei kemarin,” ujar Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi.

Hendi menerangkan, pagelaran tersebut juga menjadi acara pembuka dari program Semarang Great Sale (SemarGres) yang dilaksanakan mulai 28 Juni hingga 28 Juli 2019. Dengan konsep berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, pihaknya berharap rangkaian perayaan HUT kota Semarang dapat meningkatkan minat wisatawan untuk berkunjung ke Kota Semarang.

"Terlebih dalam bulan Juli mendatang akan banyak sekali event bertaraf nasional hingga internasional yang digelar di Kota Semarang, mulai APEKSI, Semarang Night Carnival dan pawai budaya, Kejuaraan MXGP of Asia 2019, hingga ASEAN School Games. Sehingga ini akan menjadi sebuah momentum yang baik untuk semakin banyak menarik kunjungan wisatawan ke Kota Semarang,“ bebernya.

Pentas seni Taman Indonesia Kaya
© 2019 semarang.merdeka.com/Istimewa

Selama kurang lebih satu setengah jam, Punakawan The Peace Maker yang dalam tradisi dikenal dengan Punakawan Sungging itu dipentaskan. Pertunjukan itu menceritakan tentang liku-liku cinta antara Abimanyu dan Siti Sendari yang dibumbui dengan canda dan romantika. Kelucuan, kekonyolan, kekikukan pasti terjadi ketika para Punakawan itu memerankan tokoh Pandawa, Kresno dan Bolodewo.

Wajah dan busana sudah berubah, tetapi perilaku dan mentalitas tidak berubah. Mbilung yang berwajah hitam dan penuh bisul memerankan Puntadewa, Togog dengan mulutnya yang lebar menjadi Werkudara, Petruk menjadi Bolodewo dan Bagong memerankan Arjuna.

Kisah asmara Joko Panandang dan Endang Nirasmara yang tidak lain adalah Abimanyu dan istrinya Siti Sendari, serta kelucuan para Punakawan dalam membawakan misi kedamaian, inilah yang menggerakkan alur sehingga cerita mengalir lancar dan segar.

“Kerja sama antara Bakti Budaya Djarum Foundation dengan Pemerintah Kota Semarang, diwujudkan dengan pembangunan Taman Indonesia Kaya sebagai bentuk komitmen dalam memperkenalkan dan melestarikan kebudayaan Indonesia khususnya seni pertunjukan kepada generasi muda," kata Renitasari Adrian, Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation.

Renita menerangkan, taman dengan panggung seni pertunjukan terbuka pertama di Jawa Tengah ini, kerap menampilkan ragam pagelaran menarik dari kelompok-kelompok seni di Semarang dan sekitarnya.

"Kami berharap, taman yang dipersembahkan oleh Bakti Budaya Djarum Foundation ini dapat menjadi ruang publik yang selalu bermanfaat,” tambahnya.

Indra Bakti usai pentas mengatakan, penampilannya itu bukan kali pertama saya berpartisipasi di pementasan wayang orang. Namun pementasan kali ini terasa unik, karena dirinya beradu akting dengan jajaran pemerintah kota Semarang dan juga rekan jurnalis kota Semarang di panggung Taman Indonesia Kaya yang indah ini.

"Semoga penampilan saya sebagai Raden Lesmana Mandrakumara dapat menghibur dan menginspirasi para penikmat seni di Semarang,” ujarnya.

(NS) Laporan: Andi Pujakesuma
  1. Ragam
KOMENTAR ANDA