1. HOME
  2. KABAR SEMARANG

Peringati Nuzulul Quran, Hendi Ajak Warga Jaga Semarang Tetap Kondusif

“Yang dulu mungkin kirim hoax, selama bulan Ramadan ganti dengan kirim kolak,"

Wali Kota Hendi. ©2016 Merdeka.com Editor : Nur Salam | Contributor : Andi Pujakesuma | Rabu, 22 Mei 2019 19:48

Merdeka.com, Semarang - Memasuki hari ke-17 di bulan Ramadan, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi (Hendi) beserta jajarannya menghadiri acara Peringatan Nuzulul Quran di Masjid Agung Kota Semarang, Alun-alun barat Semarang, Selasa (21/5). Tak sendiri, Hendi didampingi tokoh masyarakat, ulama, camat dan jajaran Muspida.

Peringatan Nuzulul Quran itu sendiri merupakan agenda rutin tahunan yang diselenggarakan oleh Takmir Masjid Agung Semarang setiap malam 17 Ramadan. Kegiatan Nuzulul Quran diawali dengan salat isya dan tarawih kemudian dilanjutkan pembacaan istigasah, berbarengan dengan pembacaan Alquran 30 Juz dan manakib.

Dalam kegiatan tersebut, Hendi meminta masyarakat untuk memanfaatkan Ramadan sebagai momentum bagi warga untuk melebur menjadi satu. Ia meminta masyarakat melupakan perbedaan pilihan pada masa kampanye pemilu yang lalu dan selanjutnya berlomba-lomba untuk berbuat kebaikan.

"Setelah pemilu 17 April, masa kampanye 6 bulan ada yang memilih 01 atau 02, partai merah, kuning, hijau dan lain-lain. Hari ini insya Allah kita lebur jadi satu, sama-sama berbuat kebaikan,” ujar Hendi.

Hendi juga tidak lupa mengajak warga masyarakat untuk tidak lagi menyebarkan berita-berita hoax, namun sekarang masyarakat diminta meningkatkan perbuatan baik, seperti berbagi takjil atau makanan.

“Yang dulu mungkin kirim hoax, selama bulan Ramadan ganti dengan kirim kolak, buat nasi bungkus dibagikan untuk sahur atau buka puasa, akan lebih berpahala dari pada kirim hoax di media sosial," lanjutnya.

Hendi bercerita tentang curahan hati warga yang takut 22 Mei 2019 terjadi kerusuhan di Kota Semarang. Menjawab keresahan warganya, Hendi pun meyakinkan Kota Semarang insya Allah aman.

Dia juga meminta warga Kota Semarang harus memahami, bahwa KPU merupakan institusi yang ditunjuk untuk menyelenggarakan pemilu. Apabila ada pihak yang tidak merasa puas dengan hasilnya ada jalur konsitusi yang bisa ditempuh.

“21 Mei 2019, KPU telah mengumumkan hasil rekapitulasi hasil pemilu. KPU merupakan institusi yang ditunjuk sebagai penyelenggara pemilu. Pasangan siapa yang akan menang, partai apa. Kalau ada orang yang tidak terima sudah ada salurannya yaitu melalui Mahkamah Konstitusi,” terangnya.

Mengakhiri sambutannya, Hendi berpesan kepada warga Kota Semarang untuk tidak ikut-ikutan pihak yang tidak puas dengan hasil pemilu lantas protes. ”Pihak yang tidak terima dan menempuh jalur inkonstitusional tidak usah diikuti. Kita redam agar Kota Semarang tetap kondusif dan semakin hebat,” bebernya.

Acara Nuzulul Quran di Masjid Agung Semarang ditutup dengan tausiyah oleh ulama asal Purworejo KH Ahmad Chalwani Nawawi, yang merupakan pengasuh Pondok Pesantren An-Nawawi Purworejo dan Mursid Thoriqoh Qodiriyah.

(NS) Laporan: Andi Pujakesuma
  1. Pemkot Semarang
KOMENTAR ANDA