1. HOME
  2. KABAR SEMARANG

Hendi Sebut Ramadan Momentum Pemersatu Umat

"Untuk itu, Ramadan ini adalah momentum yang pas untuk bersatu kembali..."

Wali Kota Hendi memberikan sambutan dalam acara Tarling di Masjid Al-Mu’tashim Kelurahan Sumurboto, Kecamatan Banyumanik, Senin (20/5).. ©2016 Merdeka.com Editor : Nur Salam | Contributor : Andi Pujakesuma | Selasa, 21 Mei 2019 19:17

Merdeka.com, Semarang - Bulan Ramadan merupakan momen yang paling membahagiakan bagi umat Islam. Sebab, di bulan ini Allah SWT akan melipatgandakan pahala dari semua aktivitas positif yang dilakukan oleh hamba-Nya.

Hal itu disampaikan Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi saat melaksanakan Tarawih Keliling di Masjid Al-Mu’tashim Kelurahan Sumurboto, Kecamatan Banyumanik, Senin (20/5). Dalam kesempatan itu, pria yang akrab disapa Hendi mengajak umat Islam di Kota Semarang untuk senantiasa berbuat baik terhadap sesama dan menghindari hal-hal yang dapat menyinggung atau menyakiti orang lain.

“Kemarin kita telah melaksanakan pesta demokrasi dan kampanye. Banyak di antara kita yang kemudian putus silaturahmi karena perbedaan pilihan. Untuk itu, Ramadan ini adalah momentum yang pas untuk bersatu kembali sebagai satu bangsa Indonesia dan warga Kota Semarang," kata dia.

Dengan saling memaafkan satu sama lain, maka ibadah puasa kali ini akan lebih mudah dijalani. Kalau dulu saling mengirim hoaks, sekarang jadi saling berkirim kolak atau opor.

"Saya yakin semakin tinggi hablumminallahnya, otomatis hablumminannas juga semakin meningkat,” ujar Hendi.

Dalam kesempatan tersebut, pihaknya juga menanggapi soal isu kenaikan harga bahan makanan menjelang hari raya Idul Fitri. Menurutnya, pemerintah telah melakukan operasi pasar terkait harga bahan makanan.

“Jika kemarin ada seorang ibu komplain kok harga bawang putih naik Pak Wali? Dari Dinas Perdagangan telah melakukan dropping 40 ton bawang putih untuk menstabilkan harga,” tuturnya.

Dia menambahkan, persoalan harga harus disikapi dengan bijak. Jika masyarakat ‘terprovokasi’ dengan harga yang diberikan pedagang, tentu harga tidak akan kunjung stabil.

“Seperti halnya teori ekonomi terkait permintaan dan penawaran. Jika harga yang ditawarkan para penjual tidak ada yang meminta, maka agar barang dagangannya laku, penjual akan menurunkan harga,” ujarnya.

Sementara itu, Ustaz Akhmad Khoir, LC dalam tausiahnya menyebutkan bahwa yang menjadi ciri-ciri umat Nabi Muhammad SAW menurut QS Al Fath ayat 29 adalah orang-orang yang banyak rukuk dan sujud. “Melalui acara pada malam hari ini kita telah melaksanakan salat yang merupakan cirinya pengikut Nabi Muhammad SAW. Untuk itu, jika kita meneladani beliau, lakukanlah salat seperti yang Allah perintahkan,” katanya.

(NS) Laporan: Andi Pujakesuma
  1. Pemkot Semarang
KOMENTAR ANDA