1. HOME
  2. KABAR SEMARANG

Tingkatkan Kenyamanan dan Keamanan, 15 Shelter Trans Semarang Dipasangi CCTV

"Selain itu, digunakan untuk mengawasi kinerja karyawan, bahkan jika ada penumpang kehilangan barang, dapat dipantau melalui CCTV ini,"

Suasana di sejumlah shelter BRT Trans Semarang yang terpantau melalui CCTV. Foto/Istimewa. ©2016 Merdeka.com Editor : Nur Salam | Contributor : Andi Pujakesuma | Selasa, 29 Januari 2019 17:55

Merdeka.com, Semarang - Badan Layanan Umum (BLU) UPTD Trans Semarang terus melakukan inovasi untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggan setia Bus Rapid Transit (BRT) Trans Semarang. Terbaru, BLU itu memasang CCTV di 15 shelter BRT yang ada di Kota Semarang.

Kepala BLU UPTD Trans Semarang Ade Bhakti mengatakan, pemasangan CCTV di shelter tersebut memiliki banyak fungsi. "CCTV yang terpasang ini berguna untuk melakukan pantauan kepadatan penumpang. Selain itu digunakan untuk mengawasi kinerja karyawan, bahkan jika ada penumpang kehilangan barang, dapat dipantau melalui CCTV ini," katanya, Selasa (29/1).

Ade menerangkan, keberadaan CCTV tersebut juga berfungsi untuk melindungi penumpang dari tindak kriminalitas. "Seperti pada November 2018, CCTV yang terpasang di shelter Pelabuhan merekam tindakan pencurian yang terjadi," terangnya.

Adapun 15 shelter yang dipasang CCTV, lanjut Ade, terletak di Terminal Mangkang, Pool UNNES, Shelter Elisabeth, Balai Kota 1 dan 2, Shelter Tawang, Pool RSND-UNDIP dan Shelter Pelabuhan. "Juga di shelter Ksatrian, Shelter Terang Bangsa, Terminal Cangkiran, Terminal Sisemut, Terminal Penggaron dan shelter Simpang Lima 1 dan 2," terangnya.

Sementara itu, selama tahun 2018, Ade mengaku menerima sebanyak 756 keluhan dari masyarakat. Keluhan dan saran tersebut diterima baik melalui call center 1 5000 94, media sosial WhatsApp, Instragram, Twitter, Facebook, SMS, dan Lapor Hendi.

Dia menambahkan, keluhan dan saran dari pengguna jasa diperlukan untuk terus memperbaiki pelayanan BRT Trans Semarang kepada pengguna jasa dan masyarakat. “Keluhan dan saran yang diberikan memotivasi kami untuk terus berbenah. Kami juga melakukan tindakan tegas kepada driver yang ugal-ugalan. Selama tahun 2018 Sebanyak 30 driver yang tidak dapat memberikan pelayanan maksimal saat operasional armada, baik ngebut, menerobos lampu merah, menyebabkan kecelakaan, tidak disiplin, telah kami keluarkan," pungkasnya.

(NS) Laporan: Andi Pujakesuma
  1. Layanan Publik
  2. Infrastruktur
KOMENTAR ANDA