1. HOME
  2. KABAR SEMARANG

Di Forum Bank Dunia, Hendi Sebut Ada Tipe ASN 'Setengah Kopling'

"Maka saya terus lakukan edukasi, menegaskan apa yang kita kerjakan adalah pengabdian masyarakat, sehingga tidak bisa setengah-setengah,"

Wali Kota Hendi saat menjadi pembicara pada Forum Bank Dunia yang diselenggarakan di Double Tree Hotel, Jakarta, Senin (28/1).. ©2016 Merdeka.com Editor : Nur Salam | Contributor : Andi Pujakesuma | Senin, 28 Januari 2019 16:40

Merdeka.com, Semarang - Keberhasilan Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi dalam pembangunan di Kota Semarang menarik perhatian World Bank (Bank Dunia). Tak hanya tentang upayanya dalam melakukan pemerataan ekonomi dengan mendorong transformasi Semarang menjadi kota wisata, usahanya mewujudkan Semarang sebagai kota hijau dengan berbagai inovasi juga diapresiasi.

Atas berbagai prestasinya itu, Wali Kota Semarang yang akrab disapa Hendi itu pun secara khusus diundang untuk bicara pada Forum Bank Dunia yang diselenggarakan di Double Tree Hotel, Jakarta, Senin (28/1). Dalam forum tersebut, Hendi bercerita upaya yang dilakukannya untuk Kota Semarang tak mudah, terkhusus dalam kaitan mendorong integritas lembaga yang dipimpinnya.

Hendi bahkan menuturkan jika dirinya dulu sempat kesulitan bekerja bersama tim yang disebutnya sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) 'Setengah Kopling.'

"Dulu saya sampai mengistilahkan ada tipe ASN 'Setengah Kopling,' yang bisanya hanya koar-koar saja, tapi tugasnya tidak dilaksanakan. Tapi saya meyakini itu juga bagian proses harus dibenahi. Maka saya terus lakukan edukasi, menegaskan apa yang kita kerjakan adalah pengabdian masyarakat, sehingga tidak bisa setengah-setengah," kata dia.

Dirinya pun membeberkan kebijakannya untuk menaikkan tunjangan penghasilan pengawai (TPP) di Pemkot Semarang dalam rangka melakukan penguatan lembaga. "Apa yang saya lakukan di Kota Semarang dengan menaikkan TPP adalah bagian untuk lebih memotivasi ASN dalam mengabdi kepada masyarakat," paparnya.

Hendi menambahkan, berbagai inovasi yang dihasilkan Pemkot Semarang sekarang, menjadi bukti menguatnya integritas lembaga yang dipimpinnya itu. Dalam kaitan mewujudkan kota hijau, sejumlah inovasi seperti pembangunan pedestrian dengan beton yang mampu menyerap air ke dalam tanah, hingga normalisasi sejumlah sungai yang sebelumnya tidak dikerjakan, adalah hasil dari semangat pengabdian masyarakat yang tinggi.

Senada dengan cerita Hendi tentang tantangan menghadapi ASN 'Setengah Kopling,' salah satu Direktur Bank Dunia, Steven Schanberger menyebutkan jika implementasi teori menjadi kunci perubahan kota. "Kita harus lebih fokus pada implementasi, bukan hanya teori saja. Karena semua kota memiliki masalah yang sama, di Brazil, Mexico, San Fransisco dan lainnya," tuturnya.

Menurutnya, dalam mewujudkan kota hijau dengan air bersih perlu melalui fase management urban water yang terintegrasi. Di antaranya dengan melakukan engagement bersama sejumlah stake holder terkait perencanaan, analisis situasi, melakukan analisis akhir beserta rencana strategi serta keterlibatan sejumlah pihak, yang kemudian dilakukan implementasi dan monitoring.

(NS) Laporan: Andi Pujakesuma
  1. Pemkot Semarang
KOMENTAR ANDA