1. HOME
  2. KABAR SEMARANG

Wali Kota Hendi: Milenial di Semarang Harus Bisa Berwirausaha

“Sekarang zamannya generasi milenial. Dari HP dan komputer bisa sugih atau kaya. Tentu ada caranya,”

Wali Kota Hendi mendengarkan keluhan dan masukan dari warga Kelurahan Karangroto.. ©2016 Merdeka.com Editor : Nur Salam | Contributor : Andi Pujakesuma | Minggu, 10 Februari 2019 18:18

Merdeka.com, Semarang - Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi menyambangi dan berdialog bersama warga Kelurahan Karangroto, baru-baru ini. Dalam dialog tersebut, Hendi menampung semua keluhan warga setempat terkait banyak hal, salah satunya mengenai pengangguran.

Dalam dialog tersebut, warga mengeluhkan masalah pengangguran dan belum baiknya pekerjaan pemuda di wilayah Kelurahan Karang Roto. Hal ini disampaikan Sobirin, 45, warga setempat. “Pemuda kami banyak yang lulusan SMA. Kemarin 12 orang ikut seleksi non Aparatur Sipil Negara (ASN), tapi tidak ada yang diterima,” keluhnya.

Menjawab keluhan Sobirin, wali kota yang akrab disapa Hendi itu lantas mendorong agar pemuda berwirausaha dan tidak bergantung pada lowongan kerja. ”Mas, tolong disampaikan ke pemuda pelosok Kota Semarang kalau hari ini kita ngomong jumlah tenaga kerja, jumlahnya tidak sebanding dengan lowongan kerja. Contohnya penerimaan CPNS kemarin dibuka lowongan 300, yang daftar 6.000. Jadi kita ajarkan anak boleh sekolah tinggi tapi jangan didoktrin jadi pegawai tapi berwirausaha,” jelasnya.

Hendi mencontohkan, generasi sekarang yang sering disebut generasi milenial, bisa menghasilkan rupiah yang tidak sedikit dengan bermodal handphone atau komputer. “Sekarang zamannya generasi milenial. Dari HP dan komputer bisa sugih atau kaya. Tentu ada caranya,” terangnya.

Kota Semarang sendiri, lanjut dia, mendorong wirausaha dengan menyediakan pelatihan gratis dan kemudahan modal usaha. “Ada yang namanya kewirausahaan. Di Pemkot ada balai latihan kerja, pelatihan manajemen dan keahlian. Untuk bantuan modal ada yang namanya kredit wibawa atau wirausaha bangkit juara. Bunganya hanya 3% per tahun. Besarnya Rp5 juta tanpa agunan sampai dengan Rp20 juta dengan agunan," paparnya.

Tak hanya soal wirausaha, dalam kesempatan itu juga dibahas banyak hal oleh Hendi. Salah satunya, dia mendorong warga untuk aktif melapor apabila menemukan ada yang perlu tindakan. “Hendi itu tidak punya ilmu kebatinan, njenengan punya keluhan tapi mung mbatin, ya ndak sampai ke saya. Tapi kalau langsung disampaikan Insya Allah ada solusi," tegas Hendi.

Hendi juga mengingatkan warga terkait maraknya kejadian pembakaran kendaraan di Kota Semarang. Dia meminta warga untuk mengaktifkan sistem keamanan lingkungan (Siskamling) dan membuat portal.

Dia juga berencana menganggarkan pengadaan CCTV di setiap RT di anggaran perubahan. Kemudian untuk penyakit DBD yang muncul karena musim penghujan, Hendi meminta warga untuk mengaktifkan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). Fogging tidak disarankan karena hanya membunuh sebagian nyamuk. Nyamuk tidak mati malah akan kebal.

Hendi juga mendapat keluhan warga terkait jalan rusak dan jembatan yang kurang lebar. Masalah tersebut langsung ditanggapinya dengan melayangkan pertanyaan kepada Kepala Dinas PU Kota Semarang Iswar Aminuddin yang juga ikut serta dalam kegiatan jalan sehat dan dialog tersebut. “Ini jalan kapan bisa di beton pak?” tanya Hendi.

Iswar Aminuddin mengatakan jika akan melakukan betonisasi pada akhir Februari 2019 ini. "Dicatat nggih, kalau akhir bulan Februari belum ada material datang langsung geruduk rumah atau kantor saya,” tegas Hendi yang disambut dengan riuh tepuk tangan warga masyarakat yang hadir.

(NS) Laporan: Andi Pujakesuma
  1. Pemkot Semarang
KOMENTAR ANDA