Kandungan dalam styrofoam bisa dimanfaatkan menjadi bahan baku genteng setelah dicampur dengan semen, pasir dan kapur.
Merdeka.com, Semarang - Lagi, pemuda-pemudi dari Kota Semarang menunjukkan kreativitas yang membanggakan. Adalah mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip) Semarang yang kini akan membawa nama Kota Semarang di kancah internasional.
Mahasiswa Undip tersebut adalah Yunnia Rahmandanni, Nurul Halwiyah, Laitufa Nida, Ibadurrahman dan Rifqi Rudwi Rafifta. Kelimanya akan berangkat ke Jerman dan mengikuti lomba di event "International Trade Fair for Ideas, Inventions and New Products" atau iENA di Nuremberg Jerman pada November mendatang.
Kelima mahasiswa Undip tersebut berhasil menciptakan genteng ramah lingkungan dengan memanfaatkan bahan baku dari styrofoam tak terpakai. Tidak hanya mewakili Semarang, kelimanya juga akan mewakili Indonesia beradu di ajang bergengsi tersebut.
Menurut Rifqi Rudwi Rafifta, ide awal membuat genteng ini dengan keprihatinan melihat banyaknya bekas styrofoam yang terbuang begitu saja. “Limbah Styrofoam itu sulit diurai oleh alam dan membutuhkan waktu yang lama, sehingga menjadi sampah,” ujarnya saat ditemui di Gedung DPRD Kota Semarang, Rabu (19/9).
Merasa terpanggil untuk melakukan sesuatu, akhirnya Rifqi bersama keempat temannya melakukan penelitian intensif. Setelah dilakukan penelitian, ternyata ditemukan bahwa kandungan dalam styrofoam bisa dimanfaatkan menjadi bahan baku genteng setelah dicampur dengan semen, pasir dan kapur.
Selain itu, genteng dari styrofoam juga aman dari gempa karena bobotnya tidak terlalu berat. Sehingga menurutnya, genteng dari styrofoam tersebut sangat aman digunakan oleh masyarakat. “Saat ada gempa, banyak korban yang tertimpa genteng, jadi (dengan temuan tersebut) selain bisa memanfaatkan limbah juga lebih aman digunakan,” katanya.
Dia menambahkan, saat dilakukan pengujian, genteng dari styrofoam tersebut juga memiliki kekuatan sama dengan genteng konvensional sehingga tidak ada masalah dalam penggunaannya untuk atap hunian.
Atas kreativitas dan prestasi para mahasiswa itu, Wakil Ketua DPRD Kota Semarang Agung Budi Margono mengundang kelimanya untuk audiensi di ruang kerjanya. Dalam pertemuan yang hanya dihadiri dua dari lima mahasiswa itu, Agung menyampaikan apresiasi atas kreativitas mereka.
Menurut Agung BM, sudah seharusnya pemerintah baik di pusat maupun daerah memperhatikan kreativitas para mahasiswa. Pihaknya juga meminta agar pemerintah juga mendorong inovasi ini bisa dipatenkan dan diproduksi secara masal. Dengan begitu, temuan semacam itu tidak berhenti di lingkup kampus saja. “Apalagi beberapa waktu lalu kita dikejutkan dengan gempa bumi di Lombok, tentu dengan genteng yang ramah lingkungan ini bisa meminimalkan korban,” katanya.