1. HOME
  2. KABAR SEMARANG

Hendi Dorong Normalisasi Kanal Banjir Timur Rampung Lebih Cepat

Selain melakukan normalisasi Kanal Banjir Timur, juga terus diupayakan pembangunan bendung di Kali Sringin, dan Kali Tenggang.

©2016 Merdeka.com Reporter : Muhammad Hasits | Sabtu, 15 Desember 2018 06:01

Merdeka.com, Semarang - Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi langsung bergerak cepat untuk menangani banjir yang masih terjadi di beberapa wilayah Kota Semarang. Salah satunya dengan melakukan percepatan proyek normalisasi Kanal Banjir Timur yang bersinergi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juwana.

Selain melakukan normalisasi Kanal Banjir Timur, juga terus diupayakan pembangunan bendung di Kali Sringin, dan Kali Tenggang serta pemasangan pompa. Diharapkan menjadi solusi permasalahan banjir dan rob.

Sampai saat ini, progres proyek Normalisasi Kanal Banjir Timur sudah mencapai 55 persen. Menurut keterangan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) kegiatan Normalisasi Kanal Banjir Timur, Dani Prasetyo, bahwa dari tiga paket pekerjaan, yaitu paket dari muara sampai ke jembatan kereta api, paket pekerjaan dari jembatan kereta api sampai ke jembatan Citarum, dan paket pekerjaan dari jembatan Citarum sampai ke jembatan Majapahit rata-rata sudah 55 persen. Capaian ini sudah sesuai kontrak, karena dijadwalkan seluruh pekerjaan selesai pada bulan Desember 2019. Namun pihak BBWS mengupayakan percepatan penyelesaian pekerjaan.

"Menurut kontrak memang selesai pada bulan Desember 2019, namun Kami terus mengupayakan percepatan biar selesainya bisa lebih awal," jelasnya.

 

Dani menjelaskan apabila project Banjir Kanal Timur selesai banjir yang biasanya terjadi akan bisa tertangani. Sesuai desain, di bendung Pucang Gading bisa diset berapa debit yang bisa masuk di Kanal Banjir Timur sehingga diharapkan bisa tertampung semua.

Selain itu juga debit air bisa ditampung di badan sungai sehingga tidak sampai limpas tanggul. Di sisi lain untuk banjir dan rob di Jalan Kaligawe juga dalam proses pembuatan bendung di Kali Sringin dan Kali Tenggang, termasuk pemasangan pompa, 5 unit berkapasitas 2 m3 per detik di Bendung Muara Kali Sringin, dan 6 unit pompa dengan kapasitas 2 m3 per detik di Muara Kali Tenggang.

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi berharap jika rencana penanganan banjir di Kota Semarang dapat berjalan sesuai rencana. "Semua sedang bekerja memprioritaskan penanangan rob dan banjir di Kota Semarang," tegas Wali Kota Semarang yang akrab disapa Hendi itu. "Terkhusus normalisasi BKT saya sangat mengharapkan adanya percepatan dalam pengerjaannya," tutur politisi PDI Perjuangan tersebut.

Sementara itu di tempat terpisah, Kepala Dinas PU Kota Semarang, Iswar Aminudin menekankan jika banjir yang terjadi di Kaligawe karena meluapnya sungai Kanal Banjir Timur diakibatkan oleh sampah dan penyempitan Kali Tenggang. “Dulu lebar muara sungai Tenggang itu rata-rata 6-8 meter. Sekarang ada yang satu meter, ada yang dua meter. Hasil identifikasi kami di Kaligawe, meluapnya sungai Kanal Banjir Timur diakibatkan karena penumpukan sampah," katanya.

Terkait hal tersebut, Pemerintah Kota Semarang sendiri tahun 2019 akan menertibkan beberapa bangunan di bantaran sungai Tenggang dan di bagian atas sungai Kanal Banjir Timur. “Di 2019 kami minta konsultan untuk mengidentifikasi berapa rumah di bantaran yang akan kami tertibkan. Selain sungai Tenggang hunian di sungai Kanal Banjir Timur bagian atas juga akan direlokasi. Ada warga yang sengaja membuang sampah ke sungai BKT meski ada pula yang terbawa arus,” tambahnya.

Kemudian terkait keluhan tentang kerusakan jalan, Iswar menjelaskan DPU Kota Semarang berupaya dengan mengerahkan tim di UPTD untuk keliling mengecek jalan setiap hari. Tim tersebut bertugas mengecek kondisi jalan dan melakukan penambalan.

“Kami sudah melakukan penanggulangan beberapa ruas jalan yang mengalami kerusakan atau berlubang akibat tergenang air hujan. Setiap hari tim di UPTD keliling untuk mengecek jalan. Jika ada yang berlubang, langsung dilakukan penambalan,” jelas Iswar.

Ia mencontohkan ruas jalan di MT. Haryono yang sudah dilakukan penambalan. “Seperti di Jalan MT. Haryono itu sudah kami tambal dan tidak berlubang lagi. Beberapa ruas jalan lainnya juga demikian, langsung dilakukan pekerjaan penambalan,” katanya.

(MH)
  1. Penanganan Banjir
KOMENTAR ANDA