1. HOME
  2. KABAR SEMARANG

DPA diserahkan, Hendi minta OPD segera tancap gas

"Paling tidak, jika APBD tahun ini lebih besar maka semangat kerja para OPD harus lebih meningkat,"

Penyerahan DPA. ©2016 Merdeka.com Editor : Nur Salam | Contributor : Andi Pujakesuma | Rabu, 10 Januari 2018 19:49

Merdeka.com, Semarang - Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi secara resmi telah menyerahkan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) murni tahun 2018 kepada 51 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan 7 penerima hibah di lingkungan Pemerintah Kota Semarang. Penyerahan itu dilakukan di Balaikota Semarang, Rabu (10/1).

Selain penyerahan DPA, wali kota yang akrab disapa Hendi itu juga mengajak jajaran instansi Pemkot Semarang melakukan penandatanganan Pakta Integritas. "Penandatanganan pakta integritas ini, lanjut dia, merupakan bentuk sebuah janji dari para pimpinan OPD untuk menepatinya dan dipertanggungjawabkan dalam bentuk pencapaian kerja yang maksimal dan tepat pada waktunya," kata Hendi.

Hendi mencatat, dibanding tahun kemarin, penyerahan DPA tahun ini lebih awal meski hanya dua hari. Hal tersebut seharusnya menjadi awal yang bagus untuk melaksanakan semua program Pemkot Semarang.

"Meski demikian, ada satu fenomena yang sudah menjadi budaya di mana gerak cepat yang diawali dengan penyerahan DPA seringkali tidak diimbangi gerak cepat dalam proses kegiatan dan penyerapan anggaran. Jadi semuanya harus segera tancap gas," tegasnya.

Hendi menegaskan, dirinya sangat tidak menyukai budaya menunda-nunda pekerjaan, baik dalam bentuk kegiatan maupun proyek pembangunan. Apalagi lanju dia, APBD yang dikucurkan oleh Pemerintah Kota Semarang pada tahun 2018 ini nilainya lebih besar dibanding dengan APBD tahun lalu. "Paling tidak, jika APBD tahun ini lebih besar maka semangat kerja para OPD harus lebih meningkat," tambah dia.

Budaya ‘ngende-ende’ atau menunda pekerjaan lanjut Hendi, masih dilakukan di tahun 2017 lalu. Tahun ini APBD kita sebesar Rp 5,17 triliun sementara tahun 2017 kemarin Rp 4,75 triliun. "Logikanya, kenaikan anggaran ini juga harus diimbangi dengan peningkatan kinerja,” terang dia.

Dalam kesempatan itu pula, Hendi pun mengingatkan kembali jika kinerja PNS Pemerintah Kota Semarang yang tersebar di 51 OPD dan 7 penerima hibah itu jangan sampai ibarat cerita kelinci yang kalah lari dengan seekor kura-kura. Kura-kura memenangkan lomba lari itu hanya karena sang kelinci mengulur-ulur waktu dan sadar dengan kekalahannya saat kura kura yang pertama kali masuk garis finish.

Namun karena tidak menghargai waktu, kelinci pun baru sadar disaat waktu sudah mepet dan tidak bisa selesai sampai finish karena waktunya habis. Sementara kura-kura yang meski perlahan-lahan namun benar-benar memanfaatkan waktu sehingga berhasil mencapai garis finish. "Inilah gambarannya, manfaatkan waktu semaksimal mungkin mumpung ini di awal-awal tahun anggaran,” bebernya.

Hendi berharap, raihan penghargaan kinerja Pemerintah Kota Semarang di tahun 2017 lalu dapat menjadi motivasi untuk bekerja lebih baik. Sehingga, kinerja di tahun 2018 menjadi lebih baik lagi. “Lakukan komunikasi, jangan lagi ada yang namanya ego sektoral. Saya tidak ingin di tim Pemerintah Kota Semarang ada yang merasa lebih hebat dari yang lain," pungkasnya.

(NS) Laporan: Andi Pujakesuma
  1. Kebijakan Publik
  2. Peristiwa
  3. Pemkot Semarang
KOMENTAR ANDA