"Kita harus buat lompatan besar sesuai instruksi Bapak Presiden. Kota Semarang besok harus lebih baik dari kota-kota lain,"
Merdeka.com, Semarang - Sebagai agenda rutin jelang peringatan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia, seluruh kepala daerah dan jajaran legislatif di seluruh Indonesia, Jumat (16/8) pagi mendengarkan pidato kenegaraan yang disampaikan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo dalam sidang tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI.
Tidak terkecuali dengan Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi (Hendi) beserta jajarannya, bersama seluruh anggota DPRD Kota Semarang, Hendi bersama-sama mendengarkan pidato kenegaraan di Ruang Rapat Paripurna DPRD Kota Semarang.
Poin penting yang disampaikan Joko Widodo dalam pidatonya adalah upaya mencapai visi besar Indonesia Maju. Misalnya terkait terobosan-terobosan yang telah dilakukan pemerintah. “Terobosan-terobosan baru untuk menjawab harapan rakyat yang makin meningkat. Kita butuh lompatan-lompatan kemajuan untuk meningkatkan kepercayaan dan kecintaan rakyat. Serta meninggalkan cara-cara lama," tegas Jokowi dalam pidatonya.
Mendukung komitmen Presiden Jokowi, Hendi menyampaikan bahwa hari ini harus lebih baik dari pada kemarin, esok harus lebih baik dari pada hari ini. Sebagaimana disampaikan presiden mengatakan besok tidak hanya lebih baik dari pada hari ini tetapi harus lebih baik dari negara-negara yang lain.
“Demikian pula halnya dengan yang akan kita lakukan di Kota Semarang. Kita harus buat lompatan besar sesuai instruksi Bapak Presiden. Kota Semarang besok harus lebih baik dari kota-kota lain," kata dia.
Sementara itu Hendi menambahkan, percepatan dalam pembangunan selain melalui APBN dan APBD yaitu dengan menggerakkan pembiayaan dari swasta melalui investasi.
"Setuju juga, bahwa selain percepatan pembangunan selain lewat anggaran Pemerintah APBD ataupun APBN, tidak kalah penting yaitu bagaimana kita menarik investasi masuk ke wilayah kita, terutama Kota Semarang,” jelas Hendi.
Menurut data Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu atau DPM-PTSP kota Semarang, realisasi penanaman modal pada semester I tahun 2019 mencapai Rp15,94 triliun. Realisasi tersebut tumbuh 14,96% year over year (yoy) dibandingkan penanaman modal pada semester I/2018 sebesar Rp13,86 triliun.
Lebih lanjut Hendi menguraikan strategi untuk meraih capaian tersebut. Menurutnya, agar dapat menarik investor harus mempunyai daya jual lewat birokrasi yang mudah, serta kesiapan infrastruktur.
“Dan supaya investor tertarik kita juga harus punya daya jual contohnya dengan birokrasi yang praktis, lebih ramping dan tidak bertele-tele dan tidak ada pungli," tegasnya.
Dia juga menegaskan bahwa infrastruktur juga harus siap. Seperti jalannya bagus atau tidak rusak, listriknya harus terjamin, kargo baik lewat udara atau pelabuhan harus terjamin baik. "Itu yang bisa kita jual untuk menarik investor," pungkas Hendi.