1. HOME
  2. KABAR SEMARANG

Hendi pastikan normalisasi Banjir Kanal Timur tak terkendala proses relokasi

"Sehingga, untuk pembangunan relokasi ini saya mengharapkan dapat selesai sesegera mungkin,"

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi meninjau pembangunan area relokasi PKL Karangtempel di kawasan Masjid Agung Jawa Tengah, Rabu (10/10).. ©2016 Merdeka.com Editor : Nur Salam | Contributor : Andi Pujakesuma | Rabu, 10 Oktober 2018 19:09

Merdeka.com, Semarang - Memasuki musim penghujan yang biasanya dimulai pada bulan Oktober, Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi fokus melakukan peninjauan di sejumlah proyek infrastruktur yang berhubungan dengan upaya revitalisasi drainase di Kota Semarang.

Wali Kota Semarang yang akrab disapa Hendi itu menuturkan, dalam tinjauan di sejumlah tempat tersebut dirinya secara khusus ingin mendorong seluruh pembangunan yang berhubungan dengan sistem drainase dapat segera selesai tepat waktu. Salah satunya dengan mengupayakan tercapainya 100% relokasi guna mendukung proses normalisasi Banjir Kanal Timur (BKT).

Hal itu disampaikan Wali Kota Hendi saat meninjau pembangunan area relokasi PKL Karangtempel di kawasan Masjid Agung Jawa Tengah, Rabu (10/10). Didampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Semarang, Iswar Aminuddin dan Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang, Fajar Purwoto, Hendi meminta agar pembangunan relokasi dapat siap sebelum akhir Oktober.

"Dalam catatan kami ada 550 PKL terdampak proyek normalisasi Banjir Kanal Timur di Kelurahan Karangtempel yang telah siap direlokasi pada akhir Oktober. Sehingga, untuk pembangunan relokasi ini saya mengharapkan dapat selesai sesegera mungkin," jelasnya.

Hendi pun mengungkapkan optimismenya untuk mencapai kondisi 100% relokasi di area terdampak proyek normalisasi Banjir Kanal Timur. Pasalnya, selain memastikan relokasi PKL Kelurahan Karangtempel dapat dilakukan pada akhir Oktober 2018 ini, dia menuturkan jika pada tanggal 22 Oktober 2018 nanti PKL Mlatiharjo yang terdampak proses normalisasi Banjir Kanal Timur juga akan melakukan prosesi boyongan ke tempat baru di Penggaron.

"Sedangkan untuk PKL terdampak normalisasi Banjir Kanal Timur di wilayah Bugangan dan Rejosari juga disebutkan akan segera melakukan boyongan," tambahnya.

Pada tinjauan tersebut, Hendi menegaskan jika proyek normalisasi Banjir Kanal Timur mendesak untuk diselesaikan tepat waktu agar mampu menangani rob dan banjir di wilayah Semarang bagian timur.

"Sehingga menjadi sebuah kewajiban untuk semua elemen di Kota Semarang mendukung penyelesaian proyek ini, termasuk kami dan masyarakat secara keseluruhan," tegasnya.

Sekadar diketahui, pemerintah mengebut proses normalisasi sejumlah sungai untuk menanggulangi rob dan banjir, termasuk salah satunya BKT. Adapun proyek normalisasi di lokasi tersebut, ditargetkan dapat rampung pada tahun 2020.

(NS) Laporan: Andi Pujakesuma
  1. Pemkot Semarang
KOMENTAR ANDA