1. HOME
  2. KABAR SEMARANG

Aplikasikan Smart City, Hendi permudah pelayanan publik

Permudah masyarakat, percepat Pemkot merespon.

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi bercengkrama dengan peserta Smart Indonesia Initiatives Forum (SIIF)- Goesmart 2018, di Ballroom Hotel PO Semarang, Rabu (10/10).. ©2016 Merdeka.com Editor : Nur Salam | Contributor : Andi Pujakesuma | Rabu, 10 Oktober 2018 18:53

Merdeka.com, Semarang - Sejak 2013 lalu, Kota Semarang di bawah kepemimpinan Wali Kota Hendrar Prihadi telah mengaplikasikan sejumlah sistem yang berkonsep Smart City dalam rangka mempermudah pelayanan kepada masyarakat.

Mulai dari pemasangan WiFi gratis, sistem perizinan online, pajak online, hingga sistem pelaporan online melalui Lapor Hendi, pusat pengaduan dan call center 112, serta control system yang terintegrasi di Situation Room semua sudah berbasis teknologi informasi (TI).

Tak hanya itu, Hendi sapaan akrab Wali Kota Semarang itu, juga mempermudah masyarakat di bidang layanan kesehatan dengan menyediakan pelayanan gratis ambulance hebat Si Cepat yang selalu siap 24 jam. Juga didukung dengan penyediaan data ketersediaan tempat tidur di Rumah Sakit se-Kota Semarang.

Kemudahan-kemudahan lain yang juga diberikan adalah adanya ambulance sepeda motor hingga pelosok, bus wisata gratis ramah difabel hingga sistem informasi melalui website Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang dalam 4 bahasa.

Menurutnya, aplikasi-aplikasi tersebut mampu memberi kemudahan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat. Yang paling penting masyarakat menjadi lebih mudah dan lebih cepat dalam melaporkan persoalan pembangunan maupun sosial sehingga Pemkot Semarang juga lebih cepat dalam merespon.

“Apabila ada aduan terkait pompa yang tersumbat, atau air PDAM yang tidak mengalir tinggal SMS atau telpon ke call center, kami pasti segera menindaklanjuti,” ujar Hendi usai membuka Seminar Smart Indonesia Initiatives Forum (SIIF)- Goesmart 2018, di Ballroom Hotel PO Semarang, Rabu (10/10).

Tak hanya implementasi dalam berbagai aspek, konsep smart city, menurut Hendi, harus cepat dan memberikan kepastian waktu. Seperti misalnya dalam pelayanan aduan yang diselesaikan maksimal 10 hari dan juga kecepatan dalam proses pelayanan perizinan.

Menurut dia, kegiatan Forum Internasional Kota Cerdas ini merupakan wujud perhatian dari forum Smart City terkait sejumlah kemajuan teknologi yang sedang dikembangkan di Kota Semarang. Yang menarik, dalam seminar ini Pemerintah Kota Semarang melalui Diskominfo menghadirkan para pakar dari luar negeri seperti Australia, Singapura, Inggris, Malaysia, dan India.

“Mereka tentu mempunyai pengalaman dalam mengembangkan suatu wilayah menjadi Kota Pintar. Sehingga melalui acara ini kita dapat bertukar pengalaman dan mengetahui mana yang bisa dikembangkan di wilayah masing-masing,” ujarnya.

Tidak semua pengalaman, lanjut Hendi, dapat diadapatsi oleh setiap wilayah. Semua tergantung budaya, kearifan lokal serta kebutuhan masyarakatnya. Hendi juga menyebutkan bahwa saat ini pihaknya sedang mengembangkan sistem transportasi dan cara mengatasi kemacetan.

"Harapannya melalui forum ini akan ada pencerahan dalam pengembangan sistem-sistem tersebut," imbuhnya.

Sementara terkait wilayah-wilayah lain yang juga berpartisipasi dalam acara ini, Hendi menyebutkan bahwa Kota Semarang dan wilayah lain ini berada dalam satu frame. Seperti beberapa waktu lalu, Kota Semarang bekerja sama dalam hal pengembangan Smart City dengan Batang, Rembang, Klaten, dan juga Banjarmasin.

Melalui forum ini pihaknya tidak menutup kemungkinan akan ada kerja sama-kerja sama baru dengan wilayah lain. “Ini yang disebut konsep membangun bersama untuk menjadi bangsa yang hebat,” pungkas Hendi.

(NS) Laporan: Andi Pujakesuma
  1. Layanan Publik
  2. Peristiwa
  3. Pemkot Semarang
KOMENTAR ANDA