1. HOME
  2. KABAR SEMARANG

Masuk tahap lelang, SPAM Semarang Barat ditarget selesai 2021

"Untuk proyek di hulu yang dari pemerintah pusat, saat ini sudah dikerjakan,"

Plt Direktur Umum PDAM Kota Semarang, M Farchan (kiri) menyampaikan progres proyek SPAM Semarang Barat.. ©2016 Merdeka.com Editor : Nur Salam | Contributor : Andi Pujakesuma | Minggu, 27 Mei 2018 14:08

Merdeka.com, Semarang - Pembangunan Sistem Pengelolaan Air Minum (SPAM) Semarang Barat terus dikebut. Diyakini, jika proyek tersebut selesai, maka persoalan krisis air di Kota Semarang akan teratasi. Plt Direktur Utama PDAM Tirta Moedal Kota Semarang, M Farchan mengatakan, proyek dengan total nilai investasi Rp 1,1 triliun tersebut saat ini sudah mulai dikerjakan.

Adapun pengerjaan dilakukan di proyek hulu, yakni di lokasi penyedia air baku Waduk Jatibarang. "Skema proyek SPAM Semarang barat ini ada tiga, yakni di hulu dibiayai pemerintah pusat, kemudian ada yang dikerjasamakan dengan pihak ketiga dan yang dikerjakan oleh PDAM bersama Pemkot Semarang. Untuk proyek di hulu yang dari pemerintah pusat, saat ini sudah dikerjakan," kata Farchan.

Dia mengatakan, progres pembangunan di hulu tersebut sudah mencapai 25-30%. Sementara yang dikerjasamakan dengan pihak ketiga, saat ini masuk proses lelang. "Kami targetkan Agustus sudah ada pemenangnya sehingga dapat segera dikerjakan. Untuk semua pekerjaan, kami target pengerjaan selama dua tahun dan pada awal 2021 proyek itu sudah dapat difungsikan," terangnya.

Kerjasama dengan pihak ketiga itu, lanjut Farchan, akan dilaksanakan selama 25 tahun. Setelah itu, maka proyek akan dikembalikan ke PDAM Kota Semarang. "Memang skemanya seperti itu, harus dengan kerjasama pihak ketiga. Soalnya kalau semua murni dari pemerintah, nantinya harga perkubik yang harus dibayarkan masyarakat akan semakin mahal," tegasnya.

Menurutnya, dengan sistem kerjasama itu, maka harga perkubik yang harus dibayar masyarakat menjadi lebih murah. Masyarakat hanya dikenakan biaya Rp 5.841 permeter kubik. "Kalau tidak menggunakan sistem kerjasama itu, masyarakat bisa membayar Rp 13.000 an permeter kubik," tegasnya.

Farchan menambahkan, proyek SPAM Semarang Barat nantinya akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan air bersih di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Semarang Barat, Ngaliyan dan Tugu. Meski begitu, proyek ini diyakini juga akan mengatasi persoalan krisis air di Kota Semarang khususnya wilayah Utara dan Timur Semarang. "Jadi, selama ini layanan Semarang Barat itu kami aliri dari tengah dan utara. Setelah nanti dialiri SPAM Semarang Barat, maka aliran tengah dan utara akan fokus melayani daerah itu tanpa terbebani melayani wilayah barat," terangnya.

Selain itu, proyek ini juga akan mengatasi persoalan lingkungan di Kota Semarang. Setelah beroperasi, maka pelayanan PDAM akan semakin luas dan pemerintah akan melarang pemanfaatan sumber air tanah. "Kalau saya bilang, proyek ini adalah proyek berwawasan lingkungan, sebab dalam Perda SPAM Semarang Barat yang sudah disahkan, memang ada larangan untuk pengambilan air bawah tanah di Kota Semarang," pungkasnya.

(NS) Laporan: Andi Pujakesuma
  1. Infrastruktur
  2. Pemkot Semarang
KOMENTAR ANDA