"Nantinya nama trayek koridor V pun akan berubah, bukan lagi PRPP - Meteseh. Tapi menjadi Bandara - Simpang Lima - Meteseh,"
Merdeka.com, Semarang - Persiapan Bus Rapid Transit (BRT) Trans Semarang masuk ke Bandara Ahmad Yani sudah mendekati 100%. Kepala BLU Trans Semarang, Ade Bhakti mengatakan, pihaknya telah memasang shelter dan kursi tunggu di Bandara Ahmad Yani Semarang. Shelter tersebut dipasang di dalam kawasan bandara baru, tepatnya di ujung lintasan drop off.
"Rute koridor V Meteseh - PRPP direncanakan memasuki Bandara Ahmad Yani, yang akan di operasionalkan pada tanggal 2 Juni mendatang. Saat ini, sejumlah persiapan sudah kami lakukan, termasuk melengkapi sarana prasarananya," kata Ade.
Ade menerangkan, dengan adanya layanan BRT ke bandara, maka Trans Semarang sudah terkoneksi ke seluruh wilayah di Kota Semarang. Bahkan sampai di simpul-simpul yang berbatasan dengan kabupaten sekitar dan juga terhubung dengan seluruh stasiun, pelabuhan dan terminal yang ada di Semarang juga di Ungaran juga sudah terkoneksi. "Dengan adanya rute ini maka kami harap pengguna jasa bandara sudah selayaknya dapat memanfaatkan transportasi publik yang sudah pemerintah siapkan," tambahnya.
Hal tersebut, lanjut dia, sangat penting untuk integrasi antar moda yang menghubungkan transportasi udara (pesawat) dengan transportasi darat (bus). "Nantinya nama trayek koridor V pun akan berubah, bukan lagi PRPP - Meteseh. Tapi menjadi Bandara - Simpang Lima - Meteseh," tukasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Semarang, Muhammad Khadhik meminta jajarannya untuk serius dalam pelayanan baru tersebut. Dia berharap tidak ada kendala yang terjadi saat BRT sudah melayani rute itu. "Saya memastikan kesiapan sarana dan prasarana serta survei rute koridor V yang akan memasuki bandara. Tujuannya agar nantinya pada tanggal 2 Juni tidak ada kendala, termasuk juga rambu-rambu yang di luar bandara," terangnya.
Demi kelancaran operasional BRT nantinya, pihaknya akan menempatkan petugas khusus di shelter bandara. Tugasnya untuk membantu memberikan kemudahan informasi mengenai Trans Semarang. "Agar pengguna jasa jelas harus turun di mana supaya lebih dekat dengan tujuannya, mengenai jadwal petugas akan kami berlakukan shift pagi dan shift siang sampai akhir pelayanan," imbuhnya.
Khadik menerangkan, sejumlah kendala di bandara lama diharapkan tidak terjadi di bandara baru. Misalnya, beberapa waktu yang lalu terjadi miskomunikasi dengan pengelola parkir bandara, di mana tiap bus BRT ditarik tarif masuk bandara. "Dengan berbagai upaya kami lakukan negosiasi akhirnya kami digratiskan. Trans Semarang kan pelayanan publik, maka saya mengharapkan dari pihak Angkasa Pura menggratiskan biaya masuk bandara seperti di bandara yang lama," ungkapnya.