1. HOME
  2. KABAR SEMARANG

Nobar Dilan 1991, Hendi: Kebijakan Pemerintah Dongkrak Jumlah Penonton Film Tanah Air

"Hari ini film-film di Indonesia hitungan penontonnya sudah tidak ratusan ribu lagi tetapi sudah jutaan."

Wali Kota Hendi nobar film Dilan 1991 bersama istri dan masyarakat Kota Semarang, Selasa (5/3).. ©2016 Merdeka.com Editor : Nur Salam | Contributor : Andi Pujakesuma | Selasa, 05 Maret 2019 20:39

Merdeka.com, Semarang - Di tengah kesibukannya sebagai Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi masih menyempatkan diri untuk nonton bareng (nobar) film karya anak bangsa, Dilan 1991. Bersama istri, Krisseptiana Hendrar Prihadi dan puluhan penonton lain, wali kota yang akrab disapa Hendi itu menikmati Selasa malam dengan menonton film yang mengisahkan percintaan antara Dilan dan Milea.

Pada kesempatan itu, Hendi mengatakan jika saat ini banyak film yang digandrungi masyarakat. "Hari ini film-film di Indonesia hitungan penontonnya sudah tidak ratusan ribu lagi tetapi sudah jutaan. Ini adalah tren positif perkembangan ekonomi Indonesia saat ini yang harus kita dorong," tutur Hendi saat nobar di Cinema XXI DP Mall Semarang, Selasa (5/3).

Banyak film karya anak bangsa yang laku keras di pasaran. Seperti Warkop DKI Reborn, Dilan 1990, atau Dilan 1991 yang saat ini sedang booming. Atas tren positif dunia perfilman Indonesia tersebut, Hendi pun mengapresiasi adanya kebijakan revisi ketentuan Daftar Negatif Investasi (DNI) di era pemerintahan Presiden Joko Widodo sehingga mendongkrak jumlah penonton bioskop di Indonesia.

Pasalnya, melalui kebijakan tersebut, investasi asing akhirnya bisa masuk ke sektor film Tanah Air yang kemudian mendorong ekspansi bisnis cinema/bioskop ke berbagai daerah. "Di Kota Semarang sendiri pasca adanya revisi ketentuan investasi itu, dari yang semula hanya ada 3 bioskop, sekarang sudah tambah dua kali lipat menjadi 6 bioskop," jelasnya.

Pertambahan jumlah bioskop tersebut, lanjut dia, kemudian mendongkrak jumlah penonton film-film di Indonesia, khususnya Kota Semarang. "Dan bahkan pada saat Dilan 1990 disebutkan oleh sutradaranya kalau penonton terbanyak dari Kota Semarang," imbuhnya.

Adapun PT Nusantara Sejahtera Raya yang merupakan pemilik XXI menjadi salah satu grup bioskop jejaring yang berkembang di Kota Lunpia ini. Dari jumlah semula mengelola dua bioskop di Mall Ciputra dan Mall Paragon, kini XXI telah memiliki 4 bioskop di Semarang melalui penambahan bioskop di DP Mall dan Trans Mart Banyumanik.

XXI sendiri merupakan salah satu pengelola bioskop di Indonesia yang mendapatkan suntikan dana asing pasca adanya kebijakan revisi ketentuan Daftar Negatif Investasi (DNI) di Indonesia. Adalah Perusahaan Singapura GIC menjadi pihak dibalik masifnya penambahan jaringan layar bioskop XXI di Indonesia, yang salah satunya di Kota Semarang.

Di sisi lain, terkait kegiatan nonton bareng Dilan 1991 yang diinisiasi, Hendi menyebutkan bahwa hal itu sebagai sebuah sikap mengapresiasi dan mendukung perfilman nasional. "Filmnya juga bagus, lucu, sama seperti kisah saya dengan istri sewaktu SMA dulu," tutupnya.

(NS) Laporan: Andi Pujakesuma
  1. Pemkot Semarang
KOMENTAR ANDA