1. HOME
  2. KABAR SEMARANG

Pengelolaan Kota Lama, Pemkot Semarang kirim delegasi untuk belajar ke Jepang

"Nantinya, mereka akan dididik terkait mitigasi kebencanaan dan penataan Kota Lama,"

Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryati Rahayu.. ©2016 Merdeka.com Editor : Nur Salam | Contributor : Andi Pujakesuma | Kamis, 01 Maret 2018 16:44

Merdeka.com, Semarang - Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang akan mengirimkan dua orang untuk belajar ke Jepang. Langkah itu dilakukan menyusul permintaan dari United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) terkait persiapan Kota Lama menuju kota warisan dunia (world heritage).

Ketua Badan Pengelola Kawasan Kota Lama (BPK2L) Kota Semarang yang juga Wakil Wali Kota Semarang, Hevearita G Rahayu mengatakan, permintaan dari UNESCO tersebut dilontarkan saat ada perwakilan mereka yang datang ke Semarang, belum lama ini.

"Jadi mereka meminta agar kami mengirimkan dua orang untuk belajar ke Jepang selama tiga minggu. Nantinya, mereka akan dididik terkait mitigasi kebencanaan dan penataan Kota Lama," kata Hevearita, Kamis (1/3).

Ita, panggilan akrab Hevearita, menambahkan bahwa pihaknya akan memenuhi permintaan UNESCO tersebut. Nantinya, dua orang akan dikirimkan ke Jepang terkait hal itu. "Akan kami kirim, baik dari BP2KL atau dari Pemkot Semarang. Rencana habis lebaran kami kirimkan dua perwakilan itu," terang dia.

Ditanya kenapa ke Jepang, Ita mengaku kurang memahami karena hal itu yang meminta UNESCO. Namun dirinya menduga, Jepang adalah negara dengan resiko bencana tinggi di dunia.

"Jadi mungkin diminta mempelajari bagaimana agar bangunan kuat, penanganan saat terjadi bencana dan sebagainya. Namun saya hanya menduga, sebab itu yang menetapkan mereka (UNESCO)," tambahnya.

Ita menambahkan, terkait penataan Kota Lama dan persiapan menuju world haritage, pihaknya terus berproses. Sampai saat ini, sejumlah perbaikan terus dilakukan.

"Perbaikan dan penataan terus dilakukan baik oleh kami atau dari Kementerian PUPR. Jadi sambil menunggu itu, semua berproses," terangnya.

Ita mengatakan, persiapan administrasi juga terus dilakukan. Pihaknya menargetkan, pada Agustus atau September nanti semua draft administrasi terkait Kota Lama sudah dapat diselesaikan. "Sehingga November 2018 bisa kami serahkan ke UNESCO," pungkasnya.

(NS) Laporan: Andi Pujakesuma
  1. Cagar Budaya
  2. Pemkot Semarang
KOMENTAR ANDA