“Keluhan dan saran yang diberikan memotivasi kami untuk terus berbenah. Laporan yang masuk segera kami tindaklanjuti,"
Merdeka.com, Semarang - Sebanyak 642 keluhan dan saran diterima Badan Layanan Umum (BLU) Bus Rapid Transit (BRT) Trans Semarang selama periode Januari-20 Oktober 2018. Keluhan-keluhan itu diterima baik melalui call center 1-5000-94, media sosial berupa WhatsApp, Instragram, Twitter, Facebook, SMS, surat kabar hingga Lapor Hendi.
Sejumlah keluhan tersebut seperti pelayanan driver, armada tidak merapat shelter, kondisi bus, interval waktu pelayanan dan lain sebagainya. "Yang terbanyak keluhan pelayanan driver sebanyak 143 keluhan, kondisi bus 84 keluhan, kondisi shelter 68 keluhan dan sebagainya," kata Kepala BLU Trans Semarang, Ade Bhakti, Kamis (25/10).
Total keluhan dan saran yang diterima, lanjut Ade, sebanyak 642 dari 7 koridor yang saat ini telah berjalan. Ade menerangkan, keluhan dan saran dari pengguna jasa diperlukan untuk terus memperbaiki pelayanan kepada masyarakat dan pengguna jasa.
“Keluhan dan saran yang diberikan memotivasi kami untuk terus berbenah. Laporan yang masuk segera kami tindaklanjuti," terangnya.
Terkait keluhan driver, Ade menerangkan selama tahun 2018 sebanyak 30 driver yang tidak dapat memberikan pelayanan maksimal saat operasional armada ditindak tegas. "Misalnya driver ngebut ugal-ugalan, menerobos lampu merah, Laka, tidak disiplin. Mereka itu telah kami keluarkan,” tuturnya.
Ade menambahkan, di tahun 2018, rata-rata pengguna jasa BRT Trans Semarang dalam sehari mencapai 30.000 orang. Pengguna jasa meningkat seiring dengan kemudahan bertransaksi dalam pembayaran.
Ade menyatakan, target penumpang Trans Semarang pada tahun 2018 sebanyak 12.847.536 orang penumpang, meliputi 7.030.816 penumpang umum dan 5.816.720 penumpang pelajar. "Jika dirupiahkan total target pendapatan tahun 2018 adalah Rp.30.424.576.000," ungkapnya.