1. HOME
  2. KABAR SEMARANG

Proyek Simpang Lima kedua ditunda, Hendi prioritaskan banjir dan kemacetan

"Begitu proyek penanggulangan kemacetan dan banjir ini sudah tuntas, maka kami akan bergerak ke wilayah Simpang Lima kedua ini,"

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi bercengkrama dengan warga, belum lama ini.. ©2016 Merdeka.com Editor : Nur Salam | Contributor : Andi Pujakesuma | Kamis, 25 Oktober 2018 17:34

Merdeka.com, Semarang - Rencana pembangunan Simpang Lima kedua di Pedurungan Kota Semarang ditunda. Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengungkapkan, meski proyek tersebut impian dan salah satu program unggulan saat dirinya bertarung di Pilwakot Semarang 2015, namun proyek itu terpaksa harus ditunda.

Pasalnya, masih ada tiga masalah dan persoalan besar dan lebih penting untuk diselesaikan selain proyek itu, yaitu penanganan kemacetan, penataan sistem drainase dan pengendalian banjir di Kota Semarang.

"Simpang Lima kedua itu merupakan bagian dari keinginan kami. Ini janji kampanye saya sama Mbak Ita. Tapi melihat situasi yang ada di lapangan, kami hari ini lebih berpikiran untuk menekankan prioritas pada penanganan kemacetan, persoalan infrastruktur di wilayah timur ini," tegas Hendi, sapaan akrab Wali Kota Semarang, Kamis (25/10).

Meski begitu, dirinya memastikan jika proyek tersebut akan tetap dilaksanakan. Hendi berjanji begitu proyek prioritas itu tuntas, maka direncanakan proyek pembangunan Simpang Lima kedua yang bertujuan untuk memecah konsentrasi kepadatan di pusat Kota Semarang.

"Begitu proyek penanggulangan kemacetan dan banjir ini sudah tuntas, maka kami akan bergerak ke wilayah Simpang Lima kedua ini," janji politisi PDI Perjuangan ini.

Hendi menambahkan, rintisan Simpang Lima kedua ini masih tetap dilakukan pada tahun 2018 ini. Pembangunan difokuskan pada pusat pameran kerajinan dan hasil karya UMKM di Kota Semarang yaitu berupa gedung expo center yang saat ini sudah mulai proses pembangunan.

"Salah satu tahapan menuju Simpang Lima kedua adalah rencana Expo Center di bekas Kecamatan Pedurungan. Ini sedang dalam sebuah proses, jadi doakan saja semua bisa segera tuntas sesuai dengan rencana," ujarnya.

Hendi membeberkan, kawasan Timur Kota Semarang merupakan wilayah rendah dan merupakan hilir dari Kali Tenggang, sehingga sering terjadi banjir dan rob. Hal itu dikarenakan sistem drainase masih buruk dan perlu dilakukan pembenahan. Maka, saat ini masih dalam proses pembangunan sistem drainase supaya tidak lagi terjadi banjir lagi.

"Kita tunggu saja, doanya sampai November ini hujan belum datang dengan intensitas tinggi, kita sambil menyelesaikan proyek. Semoga nantinya saat proyek penanggulangan banjir dan rob selesai, persoalan banjir saat musim penghujan dapat teratasi," pungkasnya.

(NS) Laporan: Andi Pujakesuma
  1. Infrastruktur
  2. Pemkot Semarang
KOMENTAR ANDA