1. HOME
  2. KABAR SEMARANG

Diprediksi tenggelam 2019, Hendi tunjukkan data wilayah rawan banjir berkurang

"Melihat sejumlah progress yang berjalan, saya rasa tahun depan kita tidak perlu membeli pelampung karena khawatir Semarang akan tenggelam,"

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengawasi pembangunan kolam retensi Rusun Kaligawe, belum lama ini.. ©2016 Merdeka.com Editor : Nur Salam | Contributor : Andi Pujakesuma | Rabu, 24 Oktober 2018 18:45

Merdeka.com, Semarang - Seorang guru besar Teknik Sipil Universitas Diponegoro (Undip) Semarang Prof Suripin pada tahun 2006 pernah menyatakan bahwa Kota Semarang memiliki tantangan besar dalam menangani permasalahan rob dan banjir. Pasalnya, dengan terjadinya penurunan muka tanah yang cukup signifikan di beberapa wilayah, Kota Semarang terus menjadi langganan banjir dan rob.

Bahkan ditegaskan juga jika penanganan banjir tidak dilakukan secara sistematis, maka diperkirakan pada tahun 2019 Semarang bagian bawah akan tenggelam.
Prediksi tersebut kemudian menjadi perhatian serius Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi. Apalagi dengan ditetapkannya Kota Semarang sebagai Kota Tangguh Dunia pada tahun 2016 oleh Rockefeller Foundation, membebaskan Semarang dari persoalan rob dan banjir menjadi sebuah target yang wajib untuk dicapai.

Dalam kegiatan International Conference on Indonesian Social & Political Enquiries (ICISPE) 2018 yang digelar oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Undip di Hotel Grand Candi baru-baru ini, Hendi, sapaan akrab Wali Kota Semarang itu memaparkan sebuah data yang menunjukkan penanganan rob dan banjir di Kota Semarang sudah berjalan.

Disebutkannya, bahwa wilayah rawan banjir di Kota Semarang telah berkurang dari yang semula pada tahun 2011 sebesar 41,02% dari wilayah Kota Semarang, berkurang menjadi sebesar 21,4% pada tahun 2017.

"Sejak tahun 2013 kami berusaha keras untuk menangani permasalahan banjir di wilayah Kota Semarang bagian tengah, salah satu buktinya adalah kawasan Kota Lama Semarang yang kini sudah tidak lagi menjadi langganan rob dan banjir," jelas Wali Kota Semarang yang juga politisi PDI Perjuangan tersebut.

Setelah wilayah tengah tertangani, saat ini pihaknya fokus ke Semarang bagian timur. "Sudah kami lakukan dengan mulai merevitalisasi lima sungai yang ada di sana, juga termasuk revitalisasi Banjir Kanal Timur, dan pembangunan tanggul laut yang akan segera berjalan," terangnya.

Menurutnya, jika wilayah Semarang bagian timur sudah selesai ditangani, maka fokus Pemerintah Kota Semarang akan bergeser lagi untuk menangani permasalahan yang sama di daerah Mangkang, Kota Semarang. "Melihat sejumlah progress yang berjalan, saya rasa tahun depan kita tidak perlu membeli pelampung karena khawatir Semarang akan tenggelam," seloroh Hendi.

Pihaknya optimistis jika persoalan rob dan banjir di Kota Semarang akan terus dituntaskan. "Kami optimis persoalan banjir dan rob menjadi 0% sebelum periode saya ini selesai di 2021," tegasnya.

(NS) Laporan: Andi Pujakesuma
  1. Infrastruktur
  2. Pemkot Semarang
KOMENTAR ANDA