1. HOME
  2. KABAR SEMARANG

Tak Hanya Kemiskinan, TMMD Juga Jadi Penangkal Hoaks

“Saya berharap, TMMD kali ini bisa disisipkan program-program yang menggugah wawasan kebangsaan dan nilai-nilai nasionalisme..."

Wali Kota Hendi memimpin upacara pembukaan TMMD Sengkuyung Tahap I di Lapangan Tapak, Mangunharjo Kecamatan Tugu, Selasa (26/2).. ©2016 Merdeka.com Editor : Nur Salam | Contributor : Andi Pujakesuma | Rabu, 27 Februari 2019 17:06

Merdeka.com, Semarang - Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mengatakan jika program Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) Sengkuyung di Kota Semarang tidak hanya fokus pada persoalan kemiskinan. Hendi, sapaan akrab Hendrar Prihadi berharap, program tersebut juga bisa menjadi program penangkal hoaks atau berita bohong, serta ujaran kebencian yang saat ini sedang marak.

Hal itu disampaikan Hendi saat membuka TMMD Sengkuyung Tahap I di Lapangan Tapak, Mangunharjo Kecamatan Tugu, Selasa (26/2). “Saya berharap, TMMD kali ini bisa disisipkan program-program yang menggugah wawasan kebangsaan dan nilai-nilai nasionalisme sehingga dapat menangkal maraknya hoaks, bully, dan ujaran kebencian yang muncul di tengah-tengah kita," kata Hendi.

Dia juga berharap, dalam program tersebut dapat dilakukan edukasi kepada masyarakat di tengah riuhnya media sosial. Dengan adanya sosialisasi itu, masyarakat dapat bijak dalam memanfaatkan media sosial. "Penting agar kita dapat saling mengingatkan untuk bisa melakukan yang namanya saring sebelum sharing,” ujar Hendi.

Menurut Hendi, tema yang diangkat dalam TMMD kali ini sangat pas diterapkan karena mendekati Pemilihan Presiden dan Pemilihan Legislatif. Adanya perbedaan yang ada, termasuk pandangan politik jangan sampai memecah belah bangsa.

"Sejarah telah mengajarkan kepada kita bahwa semangat kebersamaan, kegotong-royongan serta persatuan dan kesatuan adalah kekuatan utama bangsa dalam menghadapi permasalahan dan tantangan. Jangan sampai kapital sosial berharga ini luntur dan sirna tergerus oleh berbagai perbedaan yang ada termasuk dalam hal pandangan politik," tegasnya.

Hendi menerangkan, gerakan TMMD Sengkuyung yang sudah dilaksanakan setiap tahun terbukti membawa pengaruh positif bagi masyarakat. Salah satunya yaitu mengurangi angka kemiskinan di Kota Semarang.

“Tren positif tersebut setidaknya terlihat dari persentase penduduk miskin Kota Semarang yang menurut BPS pada tahun 2011 ada di angka 5,68%, namun pada tahun 2018 sudah dapat kita tekan bersama hingga pada angka 4,14%. Tidak kita pungkiri bahwa penurunan prosentase kemiskinan di Kota Semarang salah satunya karena program TMMD yang rutin dilaksanakan setiap tahun," jelas Hendi.

Dalam Upacara Pembukaan TMMD Sengkuyung Tahap I tersebut, Hendi menyerahkan beberapa proyek fisik dan non fisik yang akan dilaksanakan. Untuk Kegiatan Fisik antara lain pembangunan pavingisasi Jalan Krajan RT 4 RW 4 dengan volume 200 m2, pengaspalan jalan makam RT 5 RW 4 dengan volume 200 m2, pembangunan Talud Jalan Panggung dalam RT 6 RW 4 dengan volume 90 m2.

Selain itu ada pula pembangunan Talud Jalan Panggung dalam RT 4 RW 4 dengan volume 210 m2, Rehab Rumah Tidak layak huni dan jambanisasi sebanyak 10 unit, dan instalasi air bersih Musala AN-NUR RT 4 RW 2. Proyek ini diserahkan untuk kemudian dikerjakan secara sengkuyung oleh berbagai elemen seperti TNI dan warga masyarakat.

Sedangkan untuk sasaran non fisik ada beberapa kegiatan yang dilaksanakan antara lain bazaar pasar murah, pengobatan gratis, donor darah, pelayanan KB, penyuluhan Ranham, sosialisasi wawasan kebangsaan dan pelatihan PBB untuk anak sekolah. Ada pula penyuluhan pola asuh anak dan remaja dari PKK Kota Semarang dan kegiatan penyuluhan atau sosialisasi lainnya dari OPD terkait

(NS) Laporan: Andi Pujakesuma
  1. Pemkot Semarang
KOMENTAR ANDA