Merdeka.com, Semarang - Tiga mahasiswa Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) berhasil meraih prestasi pada Pekan Seni Mahasiswa Daerah (Peksimida) 2018. Pada helatan yang digelar oleh adan Pembina Seni Mahasiswa (BPSMI) Provinsi Jawa Tengah itu, UPGRIS mengirimkan sejumlah delegasi.

Tiga mahasiswi UPGRIS yang berhasil memperoleh prestasi tersebut antara lain Dhani Susilowati dari jurusan PBSI, berhasil meraih juara 3 untuk tangkai Lomba Tulis Cerpen, kemudian Ratna Purnamasari, yang juga dari PBSI, meraih juara 2 tangkai Lomba Tulis Puisi. Keduanya memperoleh prestasi pada lomba yang dilaksanakan di Universitas Pancasakti Tegal 10-12 Agustus 2018.

Sebelumnya, satu orang lagi mahasiswi UPGRIS yakni Aisyah Fatma Angraeni, dari Program Studi PGSD, menempati juara 3 untuk tangkai Lomba Poster. Tangkai lomba ini diselenggarakan di UNS, pada 4 Agustus 2018. Capaian tersebut cukup memuaskan meski belum bisa mewakili Jateng untuk tampil di tingkat Nasional.

Pembimbing kontingen Peksimida UPGRIS, Ahmad Rifai menyampaikan, pada pelaksanaan Peksimida kali ini, UPGRIS mengirim delegasi untuk mengikuti beberapa tangkai lomba, di antaranya baca puisi, tulis puisi, tulis cerpen, poster, dan monolog.

“Kreatifitas seni harus lebih didorong agar mahasiswa bisa semakin mengasah bakat. Peksimida adalah ajang yang ditunggu oleh para mahasiswa. Lewat Peksimida kami berharap mahasiswa akan semakin tekun mengasah keterampilan,” ungkap Rifai seperti dikutip dari press release Humas UPGRIS, Senin (20/8).

Senada, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan UPGRIS Nizaruddin menganggap pelaksanaan Peksimida adalah sebagai penyeimbang. “Mahasiswa tak hanya aktif di bidang akademik, tetapi juga di bidang seni. Alhamdulilah tahun ini dapat tiga piala," bebernya.

Sementara itu, pada pelaksanaan Peksimida, Ratna Purnamasari tak menduga dapat menyabet juara. “Meski persiapan agak singkat, saya tak menduga bisa masuk juara. Beruntung ada kaka senior di UKM yang membantu berlatih,” kata dia yang juga menekuni sastra juga desain.

Pengalaman serupa juga diakui oleh Dhani Susilowati. “Saya sempat grogi dan kebetulan sistemnya tulis di tempat,” ungkap Dhani yang sudah beberapa kali menyabet juara kepenulisan di tingkat kampus itu.